Berbeda dengan AS (24), pria diduga muncikari yang ditangkap di Lantai 1 di hotel itu—ketika digerebek, NN berada di dalam Ruang 606 bersama seorang pria.
Saat dihubungi Covesia—jaringan Suara.com, via telepon pada hari kejadian, Minggu (26/1/2020), Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto menyatakan, penggerebekan itu dilakukan berkat informasi anggota DPR RI Andre Rosiade.
Andre Rosiade, kata Stefanus, ingin membuktikan di Kota Padang banyak terjadi prostitusi daring.
Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar itu, kata Stefanus pula, ingin 'membuka mata' Pemerintah Kota Padang dan DPRD Sumbar agar tidak membiarkan polisi bekerja sendiri, melainkan harus bisa bekerja sama.
Baca Juga: Terlibat Gerebek PSK, Andre Rosiade Dinilai Dosen UI Salahi Wewenang DPR
"Andre ini ingin ikut serta memberantas maksiat tersebut. Ia memancing dan memesan pekerja seks komersial dengan masuk ke aplikasi MiChat melalui akun temannya. Iapun melakukan transaksi dan disepakati harga Rp 800.000 di salah satu hotel di Kota Padang," kata Bayu seperti diberitakan Covesia, Selasa (4/2/2020).
Setelah itu, beredar informasi pria bersama NN adalah "orang suruhan" Andre Rosiade.
Orang tersebut diduga dibayar Andre untuk menjebak NN, dengan tujuan membuktikan prostitusi daring nyata di Kota Padang.
Jeritan hati NN
Untuk mengonfirmasi hal tersebut, Covesia.com mencoba menemui NN secara langsung. Berkat bantuan Kombes Stefanus, wawancara bisa dilakukan di Mapolda Sumbar, Senin (3/2/2020) siang.
Baca Juga: Bongkar Prostitusi, Andre Rosiade: Apa Padang Mau Gempa atau Tsunami?
Saat wawancara, NN menggunakan baju kaos didominasi warna hitam dengan rambut dikuncir ke belakang.