21 Februari, FPI Cs Bakal Geruduk Gedung DPR RI

Selasa, 04 Februari 2020 | 15:11 WIB
21 Februari, FPI Cs Bakal Geruduk Gedung DPR RI
Ilustrasi--Massa Front Pembela Islam (FPI) berkumpul di area Patung Kuda yang berada di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta. [Suara.com/Novian Ardiansyah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Front Pembela Islam (FPI) bersama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama dan Persaudaraan Alumni (PA) 212 akan menggelar aksi unjuk rasa dengan mengangkat isu korupsi.

Aksi unjuk rasa bertajuk 'Aksi 212 Berantas Mega Korupsi Selamatkan NKRI' itu sedianya akan digelar di depan Gedung DPR RI pada Jumat, 21 Februari 2020 mendatang.

Sekretaris Umum FPI Munarman menuturkan alasan aksi unjuk rasa tersebut digelar lantaran banyak kasus mega korupsi yang merugikan negara dengan nilai yang besar masih mangkrak hingga membuat masyarakat kecewa.

Menurutnya, mangkraknya penuntasan kasus mega korupsi itu lantaran para penegak hukum belum menunjukkan keseriusannya dalam menuntaskan kasus korupsi.

Baca Juga: Disuruh Munarman FPI Ngaji Lagi, Moeldoko Tertawa

"Diduga kuat mandek dan mangkraknya penanganan kasus-kasus mega korupsi yang makin menggila tersebut karena melibatkan lingkaran pusat kekuasaan. Perilaku tersebut terjadi sebagai bagian dari modus korupsi mereka untuk pembiayaan politik guna meraih dan melanggengkan kekuasaan," kata Munarman lewat keterengan resmi yang diterima Suara.com, Selasa (4/2/2020).

Menurut Munarman, oknum pejabat publik yang diberi amanah untuk mensejahterakan rakyat justru kekinian berusaha saling melindungi antara satu dan pelaku mega korupsi lainnya.

Munarman pun lantas menyinggung soal kasus suap yang melibatkan eks Caleg DPR RI dari PDIP Harun Masiku kepada eks Komisioner KPU RI Wahyu Setiawan yang dinilainya secara terang benderang merupakan bentuk persengkokolan jahat.

"Selain skandal KPU-Harun Masiku, sejumlah kasus mega korupsi yang hingga kini tidak jelas penanganannya antara lain, kasus yang menjerat Honggo selaku Direktur PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) dengan kerugian negara mencapai Rp 35 triliun, kasus PT Jiwasraya yang merugikan Rp 13 triliun, dan kasus PT Asabri dengan kerugian Rp10 triliun," katanya.

Berikut enam poin seruan terkait Aksi 212 Berantas Mega Korupsi Selamatkan NKRI yang diinisiasi FPi, GNPF dan PA 212:

Baca Juga: Munarman Sebut Belum Lihat Rekaman CCTV Masjid terkait Kasus Ninoy

1. Seluruh elemen rakyat Indonesia untuk terus melakukan perlawanan terhadap rezim yang menyengsarakan rakyat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI