Bupati Natuna: Tak Ada Warga yang Eksodus karena Kedatangan WNI Wuhan

Selasa, 04 Februari 2020 | 13:09 WIB
Bupati Natuna: Tak Ada Warga yang Eksodus karena Kedatangan WNI Wuhan
Bupati Natuna Hamid Rizal. (Suara.com/Arga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

 Bahkan pada Minggu (2/2/2020) pagi, kerusuhan terjadi di dekat Bandara Raden Sadjad, persisnya di depan Mako Lanal Ranai. Aksi massa rusuh menentang kedatangan evakuasi WNI Wuhan.

Dapat ponsel baru

Sebanyak 237 WNI serta satu WNA dari Wuhan China kekinian berada di Natuna, Kepulauan Riau, Indonesia, untuk menjalani karantina menyusul epidemi virus corona atau coronavirus yang dinyatakan sebagai keadaan darurat global oleh World Health Organization (WHO).

Ratusan warga negara Indonesia dan satu WN asing itu rencananya dikarantina hingga pekan depan, untuk memastikan mereka bebas corona.

Baca Juga: WNI dari Wuhan Sempat Ditolak Warga, Bupati Natuna Bahas Karantina di DPR

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, semua orang yang dievakuasi ke Natuna tersebut tak membawa ponsel maupun kartu SIM asal China.

"Jadi, Senin malam, ada pembagian ponsel dan kartu SIM baru. Itu supaya mereka tak memakai ponsel dan kartu SIM China, nanti boros kalau dipakai di Indonesia,” kata Terawan di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2020).

Terawan mengatakan, kekinian para WNI yang menjalani karantina sudah bisa mengunggah kegiatannya di media sosial.

Selain itu, kata dia, pemerintah dalam hal ini tidak membatasi komunikasi bagi mereka yang kekinian menjalani proses karantina.

"Mereka sudah bisa unggah sendiri kegiatannya. Kalau yang punya kenalan, silakan hubungi sendiri. Tidak ada yang kami batasi untuk berkomunikasi. Artinya apa begitu terbukanya kami dalam mengelola semua ini. Tak ada yang disembunyikan," sambungnya.

Baca Juga: Jadi Lokasi Karantina WNI Wuhan, Ribuan Warga Ramai-ramai Tinggalkan Natuna

Terawan menambahkan, bagi siapa saja yang memunyai kerabat di lokasi karantina untuk segera menghubungi pihak berwenang.

REKOMENDASI

TERKINI