Suara.com - Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal, Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni Suprapti, dan Ketua DPRD Natuna Andes Putra mendatangi Komisi IX DPR RI pada Selasa (4/2/2020). Kedatangan mereka untuk melaporkan kondisi terkini di Natuna yang menjadi lokasi karantina 238 WNI usai dievakuasi dari Wuhan, pusat Virus Corona di China.
Abdul Hamid mengatakan pihaknya sengaja datang ke Jakarta untuk bertemu dengan Menkopolhukam Mahfud MD dan beberapa menteri tadi pagi hingga bertemu DPR siang ini untuk meluruskan berbagai isu karantina WNI di natuna yang dicemaskan masyarakat Natuna.
"Dengan kami berangkat ke Jakarta, InsyaAllah masyarakat kami sudah mulai paham ini kegiatannya bagaimana dan apa yang harus kita lakukan. Insya allah nanti Pak Menko (Mahfud) juga mau ke sana dalam rangka menyejukkan Masyarakat. Kami minta hari Jumat agar beliau juga bisa memberikan wejangan sebagai khotib," kata Abdul Hamid di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2020).
Selain itu, dia juga berharap komunikasi antara agenda pemerintah pusat dan daerah bisa terkoordinasi dengan cepat dan baik, terutama ditengah kondisi darurat seperti karantina WNI dari Wuhan di Natuna.
Baca Juga: Ditangkap Polisi, Penghina Wali Kota Risma di FB Menangis Akui Kesalahannya
"Tapi kalau mendadak gitu juga bisa resah kan. Tapi kalau diberitahu pelan-pelan, sosialisasi, dokter datang memberi tahu ini begini tidak terlalu apa, begini nah itu berarti masyarakat bisa tenang," ucapnya.
Diketahui, tim evakuasi yang terdiri dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Komunikasi dan Informasi, TNI, Polri, dan BNPB telah mengevakuasi 238 WNI dari total 245 WNI yang berada di Wuhan, Hubei, China pada Sabtu (1/2/2020) kemarin.
Mereka di karantina di Lanud Raden Sadjad, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Rencananya selama 14 hari mereka akan menjalani observasi dan monitoring yang diawasi oleh Kemenkes.
Pemilihan lokasi karantina di Natuna membuat warga lokal khawatir virus corona akan masuk ke wilayahnya, mereka melakukan aksi demonstrasi bahkan hingga berujung kericuhan pada Minggu (2/2/2020).
Baca Juga: Japra Melawan, Polisi Tembak Mati Bandar Heroin Jaringan Jakarta Selatan