Namun sayang, surat edaran libur 15 hari sekolah itu ternyata membuat warga di Ranai Kabupaten Natuna, memutuskan mengungsi ke pulau-pulau tempat saudara mereka.
Kebanyakan mereka masih paranoid dengan isu corona yang bisa ditularkan oleh para WNI evakuasi dari Wuhan.
“Kami kan orangtua waswas. Kalau pun tidak diliburkan kami yang larang anak kami sekolah," kata Hendrik, warga Ranai.
Warga ternyata juga sudah kadung siap-siap pergi dari Ranai untuk sementara waktu. "Ada-ada saja pemerintah, udah buat libur, terus dicabut lagi. Mereka udah banyak naik kapal ke pulau lain, eh udah disuruh balik lagi," sebut Udin warga lainnya.
Baca Juga: Warga Natuna Tolak WNI dari Wuhan, Bupati: Biasa, Orang Kampung Was-was
Tokoh pemuda Kabupaten Natuna di Ranai, Riky Rinovski membenarkan adanya pergerakan massa yang cukup besar meninggalkan Natuna.
"Mereka naik kapal Bukit Raya dari Tanjungpinang menuju ke Kalimantan yang singgah di Natuna. Dengan adanya wacana Natuna jadi tempat observasi dan ditambah dengan hari libur yang dikeluarkan pemerintah daerah, memantapkan mereka untuk meninggalkan Natuna untuk sementara waktu," ujar Riky.