Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut penanaman vetiver atau akar wangi sangat bermanfaat untuk mencegah banjir dan longsor di sejumlah daerah.
Hal ini dikatakan Jokowi saat memberikan arahan pada Rapat Koordinasi Nasional Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sentul International Convention Center, Sentul, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020).
"Lebih penting, apabila kita mau merehabilitasi lahan menanam pohon-pohon yang miliki akar yang kuat sehingga longsor itu tidak terjadi. Ini mau saya kenalkan, tanam yang namanya vetiver, akar wangi," ujar Jokowi.
Kepala Negara kemudian berkelakar bahwa Vetiver yang dimaksud bukanlah nama penyanyi dangdut Vety Vera. Menurutnya, masih banyak yang belum mengetahui tanaman Vetiver.
Baca Juga: Daftar 54 Hoaks soal Virus Corona: Jokowi Minta Minum Bodrex sampai Xiaomi
"Vetiver bukan Vety Vera, beda itu. Kalau vetiver mungkin banyak yang belum kenal. Vety Vera mungkin banyak kenal," kata Jokowi yang disambut tertawa peserta Rakornas BNPB.
Jokowi menuturkan, tanaman vetiver merupakan tanaman yang tumbuh dengan cepat. Paslanya dalam waktu setahun tinggi tanaman vetiver bisa mencapai 1 hingga 1,5 meter.
Sementara dalam waktu tiga tahun kata Jokowi, tingginya dapat mencapai 4 hingga meter.
Terkait tanaman itu, Jokowi mengaku sudah menyampaikan pada warga di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, pada Senin (3/2/2020) kemarin, pentingnya menanam vetiver.
"Ini mulai harus dikenalkan, diperbanyak bibitnya. Sebarkan ke daerah yang memiliki ancaman bencana terutama banjir dan tanah longsor," kata dia.
Baca Juga: 2 Menteri Jokowi Sidak ke Pasar Ketika Harga Pangan Stabil
Tak hanya itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut adanya permintaan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang memesan 50 Juta bibit vetiver kepada pemerintah pusat.
Kendati demikian, Jokowi meminta agar penyediaan bibit vetiver tak dibebankan pada pemerintah pusat saja.
"Saya bilang separuh sendiri, separuh dari pusat. Jangan semua dari pusat, bagi-bagi," ucap dia.
Harga bibit tanaman vetiver kata Jokowi, sangat murah. Adapun harga per batang yakni Rp 2 ribu.
Jokowi juga meminta para kepala daerah untuk menyiapkan tanaman vetiver.
"Ini butuh vetiver, murah. Bibit ini murah sekali. 1 batang hanya Rp 2 ribu rupiah. Siapa yang bilang mahal maju saya beri sepeda, (bilang) mahal mahal. Rp 2 ribu saja mahal. Daerah siapin ini nanti pusat ikut bantu. Rp 2 ribu doang," katanya.