Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md meminta agar kegiatan belajar mengajar di Natuna tetap berjalan.
Hal ini dikatakan Mahfud setelah Pemerintah Kabupaten Natuna membuat kebijakan untuk meliburkan sekolah selama dua pekan menyusul kekhawatiran terhadap penyebaran virus corona. Diketahui, lokasi tersebut kekinian menjadi tempat karantina WNI yang sudah dievakuasi dari Wuhan.
"Pendidikan, sekolah, supaya diselenggarakan seperti biasa, tidak ada hari libur," kata Mahfud di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2020).
Mahfud menjamin, jika lokasi karantina bagi ratusan WNI tidak membahayakan masyarakat sekitar. Sehingga, dia meminta agar seluruh sekolah tidak diliburkan.
Baca Juga: WNI dari Wuhan Ditolak di Natuna, Menkominfo: Akibat Hoaks
"Jadi, memang tidak apa-apa. Semua yang sekarang ada di Natuna yang dipulangkan dari RRC itu dalam keadaan sehat," sambungnya.
Diketahui, sebanyak 237 WNI serta satu WNA kekinian berada di Natuna untuk menjalani karantina menyusul epidemi virus corona atau coronavirus yang dinyatakan sebagai keadaan darurat global oleh World Health Organization (WHO).
Diberitakan Sebelumnya Surat Keputusan meliburkan sekolah itu dibuat Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna, Wan Siswandi. Dan diedarkan ke sekolah-sekolah di sekitaran Pulau Bunguran.
Edaran itu dikeluarkan untuk sekolah-sekolah di beberapa kecamatan seperti, seperti Kecamatan Bunguran Timur, Bunguran Barat, Bunguran Batubi, Bunguran Tengah dan Bunguran Timur Laut
Libur tersebut terhitung 3 Februari hingga 17 Februari 2020. Dalam masa libur tersebut, anak sekolah diminta tidak melakukan aktivitas di luar rumah.
Baca Juga: Cara Semprot WNI dari Wuhan China Disorot Dunia, Ini Kata Menkes Terawan