Suara.com - Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP) memanggil seluruh pengurus DPC PDIP Solo jelang penentuan nama calon wali kota dalam Pilkada Solo.
Apakah pemanggilan tersebut untuk merekomendasikan nama Gibran Rakabuming Raka?
Politisi PDIP Masinton Pasaribu menjelasan, meski tak menyebut secara gamblang, salah satu agenda yang akan dibahas terkait pemenangan pilkada serentak 2020.
"Ya pasti membahas banyak hal lah, salah satunya ya agenda pemenangan pilkada nanti siapapun itu calonnya," kata Masinton di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Senin (3/2/2020).
Baca Juga: Pilkada Solo, Rudy Minta Rekomendasi DPP Pertimbangkan Kenaikan Kursi DPRD
Saat dikonfirmasi adanya kemungkinan pemanggilan DPC PDIP Solo untuk merekomendasikan Putra Sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka sebagai cawalkot, dia enggan memastikan. Ia menyatakan siapapun nama yang diusung nantinya bakal didukung penuh.
"Ya siapapun nanti calon yang diusung PDIP pasti wajib untuk bekerja memenangkan calon yang diusung oleh PDIP," kata Masinton.
Diketahui, jelang penentuan nama yang akan direkomendasikan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Solo 2020, seluruh dewan pimpinan cabang (DPC) dan Anggota DPRD fraksi partai berlambang banteng moncong putih kota batik tersebut mengikuti konsolidasi di kantor dewan pimpinan pusat (DPP), Jakarta.
Undangan dari DPP PDIP tersebut diketahui sudah sampai sejak Jumat (31/1/2020).
"Tapi saya tidak tahu apa yang akan dibahas, mestinya hubungannya dengan Pilkada," kata Sekretaris DPC PDIP Solo Teguh Prakosa seperti diberitakan Solopos.com-jaringan Suara.com pada Senin (3/2/2020).
Baca Juga: Disebut Hasto, Sinyal Gibran Rakabuming Maju di Pilkada Solo 2020 Menguat
Teguh sendiri memperkirakan salah satunya terkait konsolidasi dilakukan terkait Pilkada Solo. Dia mengatakan total kader yang diundang sebanyak 36 orang, namun salah satu di antaranya, yakni Dyah Retno Pratiwi, absen karena sedang hamil tua.
"Yang jelas tersirat soliditas partai dibutuhkan apapun keputusan DPP," ucap Teguh.