Tahukah Anda? Gus Sholah Tolak Mentah-mentah Duit Konglomerat saat Pilpres

Senin, 03 Februari 2020 | 14:19 WIB
Tahukah Anda? Gus Sholah Tolak Mentah-mentah Duit Konglomerat saat Pilpres
Gus Sholah (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengurus Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur, Salahuddin Wahid atau Gus Sholah meninggal dunia pada Minggu (2/2/2020). Kepergian Gus Sholah meninggalkan dukacita mendalam bagi Tanah Air.

Selain menghaturkan doa, sejumlah pihak juga mengenang sosok Gus Sholah yang semasa hidupnya dikenal bijak dan sederhana. Salah satunya, diungkap oleh akun Instagram @ismaelalkholili, Senin (3/2).

Akun tersebut menyampaikan belasungkawa dengan membagikan foto Gus Sholah. Dalam narasi unggahannya, ia menyampaikan tulisan menggelitik mengenai pribadi Gus Sholah yang belum banyak diketahui orang.

Khususnya ketika Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2004, di mana Gus Sholah menjadi kandidat wakil presiden, mendampingi Wiranto sebagai kandidat presiden.

Baca Juga: Unggah Potret Terbaru usai Permak Hidung, Barbie Kumalasari Bikin Pangling

Keduanya bersaing melawan tiga pasangan kandidat lainnya yakni: Megawati Soekrnoputri - Hamzah Hasyim Muzadi, Amien Rais - Siswono Yudo Husodo dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) - Muhammad Jusuf Kalla.

Akun @ismaelalkholili pun menerangkan sikap Gus Sholah ketika dijanjikan bayaran oleh seorang konglomerat, lewat percakapan yang dikutip dari tulisan Rijal Mumazziq.

Konglomerat yang dirahasiakan namanya itu, berniat mendukung pasangan Wiranto dan Gus Sholah saat Pilpres dengan memberikan sumbangan.

"A: ada kabar baik, kiai (Gus Sholah). Ini ada calon donatur kampanye tim kita. Mau nyumbang sekian Em," tulisnya.

Mendapat tawaran sedemikian rupa, Gus Sholah lantas menanyakan identitas konglomerat tersebut.

Baca Juga: Potong Alat Kelamin Sendiri Pakai Sabit, ZD Ditemukan Nangis Kesakitan

Namun setelah mendapat informasi mengenai sosok itu, Gus Sholah secara terang-terangan memberikan penolakan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI