Virus Corona dalam Konspirasi: Dari Sup Kelelawar hingga Perawat Misterius

Reza Gunadha Suara.Com
Senin, 03 Februari 2020 | 13:04 WIB
Virus Corona dalam Konspirasi: Dari Sup Kelelawar hingga Perawat Misterius
Orang-orang yang memakai masker wajah saat membeli makanan di pasar, Wuhan, Cina, Minggu (26/1). [Hector RETAMAL / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Klip video tersebut muncul kembali di media sosial setelah kasus virus corona muncul di Wuhan akhir tahun lalu.

Menindaklanjuti kemarahan di dunia maya, Wang lantas meminta maaf, seraya mengatakan dia "hanya mencoba memperkenalkan kehidupan masyarakat lokal" kepada pemirsa.

Dia juga mengaku tidak mengetahui bahwa kelelawar bisa menjadi pembawa virus. Semenjak saat itulah videonya telah ditarik dari peredaran.

Virus corona baru diyakini muncul dari satwa liar yang diperdagangkan secara ilegal di pasar makanan laut di Wuhan.

Baca Juga: Kondisi Terkini Nasib 3 WNI di Wuhan Gagal Pulang ke Indonesia

Walaupun kelelawar telah disebut dalam penelitian tidak lama berselang sebagai sumber virus, menu sup kelelawar tidak lazim di negara itu. Saat ini penyelidikan tentang asal-usul virus tersebut masih terus berlanjut.

2. Wabah virus corona 'direncanakan'

Ketika Amerika Serikat melaporkan kasus pertama dari virus corona pada minggu lalu, sejumlah dokumen yang sudah dipatenkan mulai beredar di Twitter dan Facebook, yang sekilas tampaknya menunjukkan bahwa para ahli sudah mengetahui virus tersebut selama bertahun-tahun.

Salah seorang pengguna pertama dokumen itu dan yang mengajukan dugaan tersebut adalah ahli teori konspirasi dan YouTuber, Jordan Sather.

Ilustrasi paru-paru yang terinfeksi virus corona wuhan. (Shutterstock)
Ilustrasi paru-paru yang terinfeksi virus corona wuhan. (Shutterstock)

Dalam unggahannya di Twitter dan telah dibagikan ulang ribuan kali, dia membagikan tautan dokumen paten 2015 yang diajukan oleh Pirbright Institute di Surrey, Inggris.

Baca Juga: Proyek Roro Jonggrang, RS di Wuhan yang Dibangun Cuma 8 Hari Siap Dibuka

Dalam tautan itu disebutkan mengenai pengembangan versi yang lebih lemah dari virus corona yang berpotensi digunakan sebagai vaksin untuk mencegah atau mengobati penyakit pernapasan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI