Kegaduhan-kegaduhan Ahok dari Belitung hingga Jakarta

Sabtu, 01 Februari 2020 | 19:50 WIB
Kegaduhan-kegaduhan Ahok dari Belitung hingga Jakarta
Buku Gara-gara Ahok: Dari Kegaduhan ke Kegaduhan karya Ismantoro Dwi Yuwono dkk (Suara.com/Rifan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok muncul sebagai sosok birokrat dengan gaya yang terkesan urakan. Cara bicaranya ceplas-ceplos, dikenal suka marah-marah, dan sering mengambil langkah kontroversial.

Nama Ahok mulai dikenal banyak orang ketika menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Joko Widodo. Namun kontroversi Ahok telah terjadi sejak di Belitung.

Melalui buku "Gara-gara Ahok: Dari Kegaduhan ke Kegaduhan", Ismantoro Dwi Yuwono dkk berupaya mengungkap berbagai sisi hitam-putih sosok yang kekinian dikenal sebagai BTP.

Selain dikenal langsung turun ke masyarakat, Ahok mendapat pandangan miring selama menjabat Bupati Belitung. Ia dianggap lebih mementingkan penganut agama Islam sebagai mayoritas di sana.

Baca Juga: Komunitas Teman Dengar, Beri Kesempatan Setara pada Teman Tuli

Banyak istilah "kasar" dilontarkan Ahok. Misalnya kalimat "calon bajingan","bakar setengah kota Jakarta","munafik", atau "kamu tembak saya juga rela".

Perkataan yang demikian, jelas menimbulkan kritik. Namun tidak dapat dipungkiri omongan Ahok ada benarnya.

Menurut Ismantoro Dwi Yuwono dkk, Ahok berusaha menciptakan ruang publik politis yang diterjemahkan dalam berbagai pemikiran dan tindakan meski kerap menimbulkan pro kontra.

Buku ini merekam berbagai hal berkaitan kiprah Ahok mulai dari masa kecil hingga ia memimpin Jakarta.

Tidak hanya cocok dibaca bagi kalian yang mengidolakan sosok Ahok. Buku terbitan Media Pressindo ini cocok dijadikan sumber rujukan akademis atau politikus yang bergaya mendobrak.

Baca Juga: Warga Sekitar Rumah Teddy Bersyukur Lina Jubaedah Wafat Secara Wajar

Cek di sini bukunya!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI