Suara.com - Alumni Universitas Indonesia asal China, Tian Jinjing mengaku tak percaya jika wabah virus corona berasal dari kelelawar.
Menurutnya, budaya mengonsumsi sup kelelawar sudah lama dilakukan oleh masyarakat Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China yang notabene diduga menjadi daerah pertama virus itu menyebar.
Ketidakyakinan Tian tersebut melihat dari sudah lamanya warga China yang mengonsumsi sup kelelawar. Ia justru mempertanyakan mengapa virus itu baru muncul sekarang.
"Iya dituduh sebagai sumber, tapi apakah iya? Kenapa baru terjadi tahun ini, kok tahun sebelumnya enggak," kata Tian dalam sebuah diskusi bertajuk 'Bagaimana Kita Menghadapi Tragedi Wuhan' di kawasan Asia Afrika, Jakarta Pusat, Sabtu (1/2/2020).
Baca Juga: Virus Corona Mewabah, Presenter Ini Menyesal Bilang Daging Kelelawar Enak
Di Indonesia atau tepatnya di Manado pun makanan-makanan dari hewan liar dijual bebas di pasar-pasar tradisional tak terkecuali kelelawar. Tian melihat tidak ada novel corona virus yang muncul di daerah sana.
"Kenapa di Indoneisa juga ada bagian penduduk yang biasa makan itu enggak masalah," ujarnya.
Dengan begitu, Tian menilai kalau sumber wabah novel corona virus itu belum dapat dipastikan berasal dari kelelewar.
"Saya kira bahwa ini mengarahkan bahwa sumber virus itu sebetulnya sampai detik ini belum pasti," pungkasnya.
Baca Juga: Video Makan Sup Kelelawar Dihujat, Wanita Ini Tak Sadar Ada Virus Corona