Kata Antoni, pemerintah seharusnya mempertimbangkan Batam sebagai daerah investasi bukan daerah penampungan warga yang diindikasikan terkena virus Corona. Kedatangan WNI dari Wuhan ini telah memuat resah bagi masyarakat Batam.
Tiongkok yang memiliki fasilitas kesehatan lebih canggih dari Batam saja melakukan isolasi terhadap satu kota terjangkit virus Corona.
"Kami tidak ingin Batam mengalami nasib yang sama dengan Wuhan yang diisolasi karena penyebaran virus Corona."
Menurutnya, pemerintah harus bijak untuk tidak menjadikan Batam tempat penampungan warga yang diindakasikan terpapar virus corona. Dampak psikologis dari hal ini akan berdampak sangat buruk kepada perekonomian Kota Batam.
Baca Juga: Heboh Virus Corona, Sederet Bintang Liga Super China Kompak Ingin Cabut
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengaku akan terus memantu kondisi Warga Negara Indonesia yang akan dijemput dari di Provinsi Hubei, China, hari ini.
Kepala Subdirektorat Penyakit Infeksi Emerging Kemenkes Endang Budi Hastuti mengatakan, proses observasi akan dilakukan setibanya WNI yang dievakuasi ke Indonesia.
"Menurut aturan dan yang seharusnya dilakukan, kalau masuk ke Indonesia, mereka akan diobservasi dulu," kata Endang Budi Hastuti seperti dikutip Ayobandung.com--jaringan Suara.com, Sabtu.
Terkait penanganan proses evakuasi, Endang mengaku pihaknya masih harus menunggu arahan lebih lanjut karena masih dalam proses pembicaraan.
Observasi dilakukan untuk memastikan kesehatan tiap WNI yang dievakuasi dari daerah berbeda di Provinsi Hubei, China.
Baca Juga: Akui Punya Reagen Virus Corona Wuhan, Balitbangkes: Sesuai Standar WHO
Para WNI, menurut Endang, akan diobservasi secara ketat oleh petugas kesehatan selama berada di tempat observasi. Mereka akan tinggal di sana selama kurang lebih 14 hari untuk memastikan masa inkubasi akibat kemungkinan paparan virus dapat dilewati dengan baik.