Heboh Corona, WNI yang Dijemput di China Bakal Dikarantina Selama 14 Hari

Sabtu, 01 Februari 2020 | 10:39 WIB
Heboh Corona, WNI yang Dijemput di China Bakal Dikarantina Selama 14 Hari
Perempuan memakai masker. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengaku akan terus memantu kondisi Warga Negara Indonesia yang akan dijemput dari di Provinsi Hubei, China, hari ini.

Kepala Subdirektorat Penyakit Infeksi Emerging Kemenkes Endang Budi Hastuti mengatakan, proses observasi akan dilakukan setibanya WNI yang dievakuasi ke Indonesia.

"Menurut aturan dan yang seharusnya dilakukan, kalau masuk ke Indonesia, mereka akan diobservasi dulu," kata Endang Budi Hastuti seperti dikutip Ayobandung.com--jaringan Suara.com, Sabtu (1/2/2020).

Terkait penanganan proses evakuasi, Endang mengaku pihaknya masih harus menunggu arahan lebih lanjut karena masih dalam proses pembicaraan.

Baca Juga: Terpopuler Kesehatan: Persiapan Evakuasi WNI di China Terkait Virus Corona

Observasi dilakukan untuk memastikan kesehatan tiap WNI yang dievakuasi dari daerah berbeda di Provinsi Hubei, China.

Para WNI, menurut Endang, akan diobservasi secara ketat oleh petugas kesehatan selama berada di tempat observasi. Mereka akan tinggal di sana selama kurang lebih 14 hari untuk memastikan masa inkubasi akibat kemungkinan paparan virus dapat dilewati dengan baik.

Meski demikian, Endang belum dapat merinci bagaimana proses observasi dilakukan dan kemungkinan lokasi yang akan dijadikan tempat observasi. 

"Terkait rencana observasinya seperti apa, akan dibawa ke mana, kemudian seperti apa nanti pengawasannya, saya belum tahu karena masih dibicarakan," katanya.

Sementara itu, menanggapi penetapan status darurat kesehatan dari WHO, Endang mengatakan, Kemenkes telah meningkatkan kewaspadaan di pintu-pintu masuk negara. Salah satunya dengan meningkatkan pemeriksaan dengan thermal scanner dan pemberian health alert card kepada wisatawan yang datang.

Baca Juga: Spanyol Mengonfirmasi Kasus Virus Corona Pertama di Negaranya

"Dengan health alert card itu diharapkan penumpangnya mengisi datanya. Di situ kemudian kami simpan datanya. Di situ juga ada keterangan bahwa kalau mereka selama di Indonesia kemudian mengalami gejala-gejala seperti yang tertulis di kartu, mereka harus datang ke rumah sakit. Jadi, dari situ kami bisa mengawasinya," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI