Suara.com - Tiga orang warga yang diketahui sebagai pencari kayu di kawasan hutan milik negara di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau diserang harimau sumatera, pada Kamis (30/1/2020) sekitar pukul 09.00 WIB. Akibat serangan itu, satu orang dilaporkan tewas.
Dari informasi, korban tewas atas nama Darmawan, warga Kecamatan Batang Tuaka, Inhil, dua rekan lainnya bernama Sujati (54) dan Sudirman (22). Sementara lokasi kejadian ada di kawasan eks HPH di Kecamatan Pelangiran.
Terkait kasus ini, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menduga korban yang tewas akibat diterkam harimau sumatera itu melakukan aktivitas pembalakan liar di habitat satwa tersebut.
Kepala BBKSDA Riau, Suharyono mengatakan, informasi yang dihimpun jajarannya menyatakan bahwa lokasi kejadian ada di kawasan hutan eks hak pengusahaan hutan (HPH) PT. Bhara Induk di Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir.
Baca Juga: Diduga Dimangsa Harimau, Sapi Warga Agam Ditemukan Mati Penuh Luka
"Yang sudah kita sama-sama tahu bahwa itu bagian dari landskap Kerumutan yang merupakan kantong atau habitat harimau sumatera. Dan berdasarkan keterangan dari dua orang saksi yang bersama-sama melakukan aktivitas bersama almarhum, mereka bertiga sedang melakukan pencarian kayu," kata Suharyono sebagaimana dilansir Antara, Jumat (31/1/2020).
Menurut dia, daerah Pelangiran merupakan bagian dari landskap Kerumutan yang merupakan habitat asli harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) di Riau. Pada tahun 2019 ada tiga orang yang tewas akibat serangan harimau di daerah Pelangiran.
"Apabila berdasarkan hasil olah TKP menunjukkan bahwa lokasi TKP berada di kawasan hutan, maka sementara dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang tidak sesuai dengan aturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku, karena untuk melakukan aktivitas pencarian kayu dalam kawasan hutan harus berdasarkan izin yang sah," katanya menjelaskan.
Beberapa hari ini, kata dia, tim BBKSDA Riau bersama-sama para pemangku kepentingan lainnya sedang melakukan kegiatan persiapan di lapangan yang juga berada pada landskap yang sama, dalam rangka penanganan satwa Harimau Sumatera yang selama ini meresahkan warga.
Ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mengambil tindakan anarkis terhadap satwa harimau tersebut. Warga agar mempercayakan kepada aparat pengamanan setempat untuk melakukan langkah sesuai dengan kewenangannya, dan BBKSDA berjanji segera menuntaskan permasalahan tersebut.
Baca Juga: Nelayan di Pessel Tewas Tenggelam, Kabur Saat Razia Pukat Harimau di Pantai