Dalam video itu terlihat sekelompok orang merusak bangunan yang disebut sebagai tempat beribadah umat muslim. Mulai dari tembok, kain pembatas shaf antara wanita dan pria, hingga atap musala pun dirusak.
Dari video yang diunggah itu kejadian tampak terekam di malam hari dan terlihat pula ada spanduk yang berbunyi penolakan adanya tempat ibadah umat Muslim di daerah tersebut.
Kekinian, Polres Minahasa Utara ikut memperbaiki kerusakan musala di Perum Agape, Desa Tumaluntung. Polisi juga telah meringkus sejumlah pelaku perusakan.
Baca Juga: Jelang Kick Off Liga 1, Pelatih Tira-Persikabo Inginkan 4 Kali Uji Coba