Desain Awal Revitalisasi Monas Tak Pangkas Pohon, Pemprov Ubah Rancangan

Jum'at, 31 Januari 2020 | 14:48 WIB
Desain Awal Revitalisasi Monas Tak Pangkas Pohon, Pemprov Ubah Rancangan
Revitalisasi kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat. (Suara.com/Fakhri).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Revitalisasi kawasan Monas yang berimbas pada penebangan ratusan pohon menjadi polemik yang berkepanjangan. Ternyata, desain revitalisasi itu berbeda dari awal, sehingga harus mengorbankan pohon.

Hal itu disampaikan pemenang sayembara desain revitalisasi Monas, Deddy Wahjudi. Deddy mengatakan dalam desain yang ia buat, tidak ada rencana penebangan pohon di sisi selatan. Bahkan ia menyarankan agar plaza atau pelataran upacara dibuat menjorok ke depan agar tidak terkena kawasan pepohonan.

"Kalau kami di sana dalam pengambilan keputusan bisa menyarankan bahwa biar saja plaza melebar tapi pohon-pohon tetap dipertahankan,” ujar Deddy saat dihubungi, Jumat (31/1/2020).

Deddy sendiri mengaku tidak mengetahui mengapa akhirnya Pemprov memilih untuk menggunduli Monas. Ia menduga pihak kontraktor tidak memedulikan desainnya dan memilih untuk membabat pohon.

Baca Juga: Anies Terancam Dipolisikan Usai Gunduli Monas dan 4 Berita Populer Lainnya

“Cuman kan kemarin enggak tahu ya, mungkin timnya berbeda sehingga kontraktor melihat itu begitu saja, tutup mata, gitu, sehingga ya sayang saja, kita menyayangkan,” tandasnya.

Karena itu ia menyayangkan adanya perubahan desain yang berdampak pada pepohonan yang ditebang. Ia meminta agar ke depannya pohon itu segera ditanam lagi.

“Jadi kalau memang ada yang merevisi desain, itu yang menambahkan pohon lagi di area yang sama,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyebut desain yang dibuat sebelumnya memang bertujuan untuk menambah Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Monas. Dengan kondisi sekarang yang presentase RTH hanya 50 persen, dengan mengikuti rancangannya maka jumlah kawasan hijau menjadi 64 persen dari total luas Monas.

“Konsep humble, konsep kesederhanaan dalam merespon alam. jadi bangunan baru tidak boleh lebih dominan dari Monas yang hanya dominan lain hanya RTH nya. justru menambahkan meter persegi lahan hijau daripada pengkerasan dan temuan kota terakhirnya, di kompetisi naik jadi 64 persen RTH nya. eksistingnya kan 50 persen,” pungkasnya.

Baca Juga: Ramai Isu Monas hingga TJ, Wartawan Dilarang Mendekat ke Ruang Rapim Anies

Untuk diketahui, Revitalisasi Monas memicu kontroversi karena disebut mengorbankan sekitar 190 pohon dan dikerjakan oleh kontraktor bermasalah. Tetapi tudingan itu telah dibantah oleh Pemerintah DKI Jakarta dan kontraktor yang memenangkan tender, PT Bahana Prima Nusantara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI