Tak Hanya Indonesia, Muncul Sentimen Rasis Virus Corona di Kanada

Jum'at, 31 Januari 2020 | 08:44 WIB
Tak Hanya Indonesia, Muncul Sentimen Rasis Virus Corona di Kanada
Pasien corona. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Warga yang tergabung dalam GNPF Ulama Bukittinggi-Agam menolak kedatangan 174 turis China yang berkunjung ke wilayahnya.

Padahal sebelumnya, ratusan turis yang datang sejak Minggu (26/1) pagi itu disambut meriah oleh Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno.

Warga menolak dengan alasan wabah virus corona tengah merebak di negara Tirai Bambu itu. Mereka khawatir, virus corona bisa menyebar melalui para turis yang datang.

Aksi penolakan terjadi di luar hotel tempat para turis Cina tersebut menginap.

Baca Juga: Marcell Darwin Akui Setelah Nikah Rezekinya Tambah Lancar

Warga Sumbar tolak turis China terkait virus corona. (Covesia.com/Debi)
Warga Sumbar tolak turis China terkait virus corona. (Covesia.com/Debi)

Sosiolog Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang Muhammad Taufik menanggapi aksi ini. Menurutnya, faktor utama penolakan warga Sumbar terhadap turis asal China bukan sepenuhnya karena virus corona.

Ia merasa ada sentimen anti-Tionghoa di balik penolakan tersebut.

Menurut Taufik, pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) seharusnya memberikan pengertian kepada kelompok-kelompok masyarakat yang menolak kedatangan wisatawan asal Kota Kunming Provinsi Yunan Tiongkok itu.

"Pemprov Sumbar harus bisa menjelaskan kepada masyarakat," jelas Muhammad Taufik saat dihubungi Covesia--jaringan Suara.com, Senin (27/1/2020).

Untuk diketahui, korban kematian akibat epidemi virus corona di China dilaporkan terus meningkat. Hingga Kamis (30/1/2020) korban tewas telah mencapai 170 orang dan lebih dari 1.700 infeksi baru terkonfirmasi, demikian laporan pemerintah setempat.

Baca Juga: Salam Perpisahan untuk PSM Makassar, Marc Klok: Ini yang Terbaik buat Saya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI