Tampak dalam video, sejumlah orang masuk ke dalam musala dan melakukan pengrusakan. Sambil berteriak, mereka menghancurkan dinding, mencopot tirai, dan merusak pagar.
Pada akhir video terdengar beberapa orang meminta untuk menghentikan tindakan tersebut.
Bersamaan dengan video ini, ikut viral foto spanduk yang berisi penolakan pendirian musala atau masjid di wilayah Desa Tumaluntung. Terdapat tiga poin alasan penolakan di sana.
Alasan yang tertulis di spanduk itu menyebutkan bahwa penduduk sekitar tidak mau terganggu kenyamanan hidupnya dan memprotes atas kebisingan TOA.
Baca Juga: Lahan Terbatas, Pemenuhan Rumah Sederhana di Yogyakarta Terkendala
Husin Alwi yang mengunggah video itu memberikan komentar.
Ia menulis, "Ini reaksi maraknya intoleran di negeri ini, dari jualan ayat & mayat, penggusuran gereja dll, pak Jokowi, Kementerian Agama sampai saat ini hanya mengaung-ngaung di awal seperti macan dikebiri. Masalah ini akan tambah parah jika kerjasama antar agama tidak dibangun di tiap pelosok negeri".