Di berbagai kesempatan, Anies memang menyebut pejalan kaki sebagai prioritas utama pembangunan transportasi di Jakarta. Sementara pengguna kendaraan bermotor dianaktirikan.
Anies sendiri pernah bangga mengakui survei tomtom ini ketika Jakarta yang berada di urutan empat dengan tingkat kemacetan 61 persen di tahun 2017 berhasil menempati urutan tujuh dengan angka 53 persen.
"Dalam satu tahun, (Jakarta) turun menjadi (kota termacet) nomor tujuh di dunia. Kita berencana keluar dari sepuluh besar. Jadi kita nanti turun dari itu semua (daftar kota termacet). Kita tidak lagi menjadi kota termacet," ujar Anies saat itu.
Dengan Jakarta berada di urutan 10 survei tomtom, nampaknya impian Anies hampir terwujud. Namun tidak dengan tingkat kemacetannya yang tidak ada perubahan.
Baca Juga: Jamin Tak Seperti Jakarta, Jokowi: Ibu Kota Baru Tidak Ada Banjir dan Macet