Dikira Virus Corona, Warga Ogah Tolong Pria Gagal Jantung hingga Meninggal

Kamis, 30 Januari 2020 | 16:58 WIB
Dikira Virus Corona, Warga Ogah Tolong Pria Gagal Jantung hingga Meninggal
Pria di Australia meninggal karena gagal jantung, dikira kena virus corona (news.com.au)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pria berusia 60 tahun meninggal dunia akibat terkena serangan jantung di China Town Sydney, Australia. Warga yang melihat pria itu terjatuh secara tiba-tiba enggan menolongnya hingga pria itu meninggal dunia.

Dialihbahasakan dari Daily Telegraph, Kamis (30/1/2020), pria itu tiba-tiba jatuh pingsan di sebuah restoran di China Town Sydney pada Selasa (28/1/2020) malam waktu setempat. Warga yang menyaksikan pria itu terjatuh secara tiba-tiba tak berani menolongnya karena menduga pria itu terinfeksi virus corona.

Akibatnya, pria malang itu meninggal dunia tak lama setelah pingsan di restoran tersebut. Pihak kepolisian Kota Sydney dan tim medis langsung datang ke lokasi.

"Petugas melakukan CPR pada pria berusia 60 tahun itu yang diyakini menderita medical episode," kata seorang juru bicara kepolisian.

Baca Juga: Luthfi Divonis 4 Bulan Penjara, Ibu Nurhayati Senang Anaknya Bisa Bebas

Dari hasil pemeriksaan, pria itu meninggal di tempat. Tak ada tanda mencurigakan dalam kasus wafatnya pria itu.

Penyebab warga sekitar enggan menolong pria itu diduga setelah menyaksikan video orang-orang terjatuh di tempat umum di Tiongkok akibat terinfeksi virus corona. Sehingga, muncul ketakutan dalam diri mereka ikut terinfeksi virus tersebut.

Hingga kini ada tujuh kasus virus corona yang dikonfirmasi di Australia, diantaranya ada empat kasus di New South Wales, dua kasus di Victoria dan satu kasus di Queensland.

Korban kematian akibat epidemi virus corona di China dilaporkan terus meningkat. Hingga Kamis (30/1/2020) korban tewas telah mencapai 170 orang dan lebih dari 1.700 infeksi baru terkonfirmasi, demikian laporan pemerintah setempat.

Disadur dari laman Channel News Asia, Kamis pagi, sebanyak 37 dari dari 38 kematian baru terjadi di Provinsi Hubei yang merupakan pusat penyebaran penyakit menular yang menyebabkan meningkatnya ketakutan secara global itu. Kematian lain terjadi di Provinsi Sichuan barat daya, kata pemerintah pusat di China.

Baca Juga: Warga Muja Muju Jadi Korban, Polisi Kejar Penjambret Modus Tanya Alamat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI