Mahasiswa Indonesia di China: Kami Ingin Segera Dievakuasi

Kamis, 30 Januari 2020 | 15:12 WIB
Mahasiswa Indonesia di China: Kami Ingin Segera Dievakuasi
Virus Corona. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Patmawary Taibe atau Eva, seorang mahasiswi Indonesia di Wuhan, China menyesalkan pemberitaan palsu mengenai wabah virus corona. Terutama, video-video yang tersebar di Tanah Air.

Eva mengaku, informasi yang beredar justru membuat dirinya dan WNI lain khawatir. Pasalnya, mereka juga memikirkan perasaan anggota keluarga.

Hal itu diungkap Eva melalui siaran langsung Webinar Corona Virus "Kabar Corona dari Tiongkok" yang dibagikan kanal YouTube Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok, Rabu (30/1/2020).

"Kita harus off dulu nih beberapa waktu tapi nggak bisa. Kita juga butuh mengabarkan kepada keluarga kita di tanah air jangan panik, jangan mudah percaya," ucap Eva.

Baca Juga: Bekas Aspri Eks Menpora Imam Nahrawi Didakwa Terima Duit Rp 11,5 Miliar

"Video-video yang tersebar di Indonesia ini luar bisa menyeramkan kata teman saya. Kami sendiri di sini tidak pernah dapat video ini, tapi kok bisa ada di Tanah Air," lanjutnya.

Perempuan yang tengah melanjutkan studi S3 di Central China Normal University China tersebut mengatakan, banyak informasi yang perlu diluruskan, sehingga mereka membentuk tim juru bicara.

Sebab, hingga kekinian kondisi WNI di sana aman dan tercukupi berkat bantuan Kementerian Luar Negeri dan KBRI Beijing. 

Lebih lanjut, Eva mengatakan semenjak beberapa pelajar sering muncul di media untuk mengabarkan kondisi mereka, justru mengundang reaksi oknum pembenci (haters) di media sosial.

Mahasiswi Indonesia di China ingin segera pulang. (YouTube/PPI)
Mahasiswi Indonesia di China ingin segera pulang. (YouTube/PPI)

Komentar para haters tersebut tak bisa dipungkiri membuat Eva dan teman-teman bersedih.

Baca Juga: Viral Pamer Kelamin di Lampu Merah, Pelaku Dilepas karena Gangguan Jiwa

"Ketika kita baca komen-komen, jangan balik di China aja soalnya nanti bawa virus gitu. Kadang-kadang yang kita baca menyedihkan," ucap Eva.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI