Covesia.com - Sosiolog Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang Muhammad Taufik mengungkapkan penyebab di balik penolakan warga Sumbar terhadap turis asal China bukan sepenuhnya karena virus corona, melainkan karena sentimen anti-Tionghoa.
Situasi itu, ujarnya, hanya diboncengi dan semakin besar karena sentimen anti-China masih adam
Menurutnya, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) harus memberikan pengertian kepada kelompok-kelompok masyarakat yang menolak kedatangan wisatawan asal Kota Kunming Provinsi Yunan Tiongkok itu.
"Pemprov Sumbar harus bisa menjelaskan kepada masyarakat," jelas Muhammad Taufik saat dihubungi Covesia via telepon, Senin (27/1/2020).
Baca Juga: TNI Rencana Sewa Pesawat Komersil Jemput WNI Terkepung Corona di Wuhan
Taufik mengatakan bahwa Pemprov Sumbar adalah otoritas yang berhak menyatakan bahwa wisatawan asal Tiongkok tersebut bebas dari virus corona atau tidak. Oleh karena itu, masyarakat harus percaya dan tidak terpengaruh oleh hoaks yang berkembang di media sosial.
Meski demikian, Pemprov harus bisa melakukan antisipasi dengan cepat agar penolakan masyarakat tidak semakin berkembang. Di dalam konteks sosial, reaksi penolakan adalah hal yang wajar.
Apalagi, kata Taufik, sentimen anti-Tionghoa dari masyarakat Indonesia masih berkembang. "Ini bisa menjadi pemicu (penolakan tersebut)," ujarnya.
Di Bandara Internasional Minangkabau, Minggu (26/1/2020) pagi kemarin, sebenarnya, Pemda dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Padang telah menjelaskan dan menjamin bahwa 150 wisatawan asal Tiongkok yang datang berkunjung ke Sumbar bebas dari virus corona.
Pihak bandara telah memasang peralatan penunjang berupa thermal scanner yakni sebuah alat yang mampu mendeteksi suhu panas tubuh manusia. Dari pemeriksaan, tidak ada wisatawan asal Tiongkok yang suhu tubuhnya terdeteksi di atas ambang batas, yakni 38 derajat Celcius. Hal ini menunjukkan wisatawan asal Tiongkok tidak memiliki gejala terpapar virus corona.
Baca Juga: Heboh Bacaan Buku Iqro Unggahan Bebi Silvana Bahas Virus Corona
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno juga menegaskan bahwa wisatawan tersebut berasal dari Kota Kunming Provinsi Yunan yang berjarak sekitar 1.200 kilometer dari Provinsi Wuhan, tempat virus tersebut awalnya berasal. Itu setara dengan sekitar dua jam perjalanan dengan pesawat dari Padang ke Yogyakarta.