Virus Corona Makin Parah, China Batalkan China Super League

Kamis, 30 Januari 2020 | 11:25 WIB
Virus Corona Makin Parah, China Batalkan China Super League
Para pemudik Tahun Baru Imlek mengenakan masker dalam perjalanan dengan menggunakan subway dari Stasiun Dongzhimen menuju tempat transit Stasiun Beijing sebelum ganti kereta ke berbagai daerah di China, Rabu (22/1/2020). (ANTARA/M. Irfan Ilmie/tm)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - China membatalkan semua pertandingan di China Super League atau pertandingan sepak bola domestik China, Kamis (30/1/2020). Sebab penyebaran virus Corona semakin parah.

"Awal musim 2020 akan ditunda untuk "semua level dan semua tipe sepak bola di seluruh negeri", kata Asosiasi Sepak Bola China, untuk melindungi kesehatan para fans dan pemain.

Musim kompetisi CSL semua akan dimulai pada 22 Februari.

Korban kematian akibat epidemi virus corona di China dilaporkan terus meningkat. Hingga Kamis (30/1/2020) korban tewas telah mencapai 170 orang dan lebih dari 1.700 infeksi baru terkonfirmasi, demikian laporan pemerintah setempat.

Baca Juga: Cegah Masuknya Virus Corona, Ini Mekanisme Medis Kepulangan WNI dari China

Disadur dari laman Channel News Asia, Kamis pagi, sebanyak 37 dari dari 38 kematian baru terjadi di Provinsi Hubei yang merupakan pusat penyebaran penyakit menular yang menyebabkan meningkatnya ketakutan secara global itu. Kematian lain terjadi di Provinsi Sichuan barat daya, kata pemerintah pusat di China.

Tibet juga melaporkan kasus pertamanya, kata komisi itu.

38 kematian baru menandai lompatan satu hari dengan jumlah korban terbesar. Kondisi ini terjadi di tengah upaya pemerintah China mengisolasi puluhan juta orang di Hubei.

Dengan terus bertambahnya angka baru infeksi itu, membuat jumlah total orang yang terinfeksi di China kini telah tembus lebih dari 7.700.

Komisi kesehatan di Provinsi Hubei mengatakan bahwa kematian di daerah itu akibat penyakit itu telah meningkat 37 hingga 162 pada 29 Januari.

Baca Juga: Keliling Dunia, Raffi Ahmad Sekeluarga Pakai Masker Antisipasi Virus Corona

Ada 1.032 kasus lain yang terdeteksi di Hubei, dengan total menjadi 4.586, kata komisi kesehatan setempat.

Sementara itu, sejumlah negara asing telah menerbangkan warganya keluar dari daerah itu, karena jumlah kematian melonjak dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyuarakan "keprihatinan serius" tentang penyebaran virus corona orang-ke-orang di tiga negara lain.

Lebih dari 50 juta orang telah dikurung di dalam dan sekitar Wuhan, kota industri pusat di mana wabah pertama kali dimulai.

Sementara beberapa ahli percaya strain baru, yang dikenal sebagai "2019-nCoV", tidak mematikan seperti SARS, alarm telah tumbuh karena penyebarannya yang cepat dan banyak atribut yang tidak diketahui, seperti seberapa mematikannya.

Seperti infeksi pernapasan lainnya, infeksi ini ditularkan melalui tetesan dari batuk dan bersin, dengan waktu inkubasi antara satu dan 14 hari. Ada tanda-tanda itu mungkin menyebar sebelum gejala muncul. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI