Suara.com - Korban kematian akibat epidemi virus corona di China dilaporkan terus meningkat. Hingga Kamis (30/1/2020) korban tewas telah mencapai 170 orang dan lebih dari 1.700 infeksi baru terkonfirmasi, demikian laporan pemerintah setempat.
Disadur dari laman Channel News Asia, Kamis pagi, sebanyak 37 dari dari 38 kematian baru terjadi di Provinsi Hubei yang merupakan pusat penyebaran penyakit menular yang menyebabkan meningkatnya ketakutan secara global itu. Kematian lain terjadi di Provinsi Sichuan barat daya, kata pemerintah pusat di China.
Tibet juga melaporkan kasus pertamanya, kata komisi itu.
38 kematian baru menandai lompatan satu hari dengan jumlah korban terbesar. Kondisi ini terjadi di tengah upaya pemerintah China mengisolasi puluhan juta orang di Hubei.
Baca Juga: Korban Terus Bertambah, China Minta Bantu Rusia Kembangkan Antivirus Corona
Dengan terus bertambahnya angka baru infeksi itu, membuat jumlah total orang yang terinfeksi di China kini telah tembus lebih dari 7.700.
Komisi kesehatan di Provinsi Hubei mengatakan bahwa kematian di daerah itu akibat penyakit itu telah meningkat 37 hingga 162 pada 29 Januari.
Ada 1.032 kasus lain yang terdeteksi di Hubei, dengan total menjadi 4.586, kata komisi kesehatan setempat.
Sementara itu, sejumlah negara asing telah menerbangkan warganya keluar dari daerah itu, karena jumlah kematian melonjak dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyuarakan "keprihatinan serius" tentang penyebaran virus corona orang-ke-orang di tiga negara lain.
Lebih dari 50 juta orang telah dikurung di dalam dan sekitar Wuhan, kota industri pusat di mana wabah pertama kali dimulai.
Baca Juga: Disiapkan 2 Hari, Rumah Sakit Khusus Pasien Virus Corona Wuhan Resmi Dibuka
Sementara beberapa ahli percaya strain baru, yang dikenal sebagai "2019-nCoV", tidak mematikan seperti SARS, alarm telah tumbuh karena penyebarannya yang cepat dan banyak atribut yang tidak diketahui, seperti seberapa mematikannya.