Korban Terus Bertambah, China Minta Bantu Rusia Kembangkan Antivirus Corona

Bangun Santoso Suara.Com
Kamis, 30 Januari 2020 | 07:34 WIB
Korban Terus Bertambah, China Minta Bantu Rusia Kembangkan Antivirus Corona
Virus Corona. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rusia dan China sedang bekerja sama mengembangkan vaksin untuk menghentikan penyebaran virus corona, dan pemerintah Beijing pun telah menyerahkan genom virus tersebut ke Moskow, sebuah misi diplomatik Rusia di China mengatakan pada Rabu (29/1).

Jumlah korban tewas di China karena virus corona menjadi 132 pada Rabu dengan jumlah kasus terkonfirmasi saat ini mendekati 6.000.

"Para ahli di Rusia dan China telah mulai mengembangkan vaksin," demikian disampaikan Konsulat Rusia di Provinsi Guangzhou dalam pernyataan resminya.

Pengembangan vaksin tersebut masih belum jelas apakah dikerjakan secara bersama atau terpisah karena konsulat di Guangzhou belum dapat dimintai keterangannya.

Baca Juga: Ilmuwan Australia Sukses Ciptakan Virus Corona seperti di Wuhan

"China telah menyerahkan genom virus corona ke Rusia sehingga ilmuwan kami dapat dengan cepat mengembangkan tes kilat yang memungkinkan kami untuk mengidentifikasi virus tersebut di dalam tubuh manusia dalam waktu dua jam," kata Konsulat Rusia.

Rusia juga mengaku sedang melakukan pembicaraan dengan China terkait evakuasi warganya yang ada di Wuhan dan Provinsi Hubei, yang merupakan pusat penyebaran wabah virus corona.

Sejauh ini, memang belum ditemukan kasus virus corona di Rusia, namun menurut Badan Pengawas Keamanan Konsumen Rusia, pemerintah setempat telah mulai melakukan pengecekan kepada semua warganya yang kembali dari China.

Perdana Menteri Rusia, Mikhail Mishustin, juga telah memerintahkan Badan Pengawas Keamanan Konsumen untuk segera menyusun dan menyampaikan rencananya kepada pemerintah pada Rabu. Tujuannya agar dapat mencegah penyebaran virus corona.

Sebagai tindakan preventif, Otoritas Rusia juga telah menutup beberapa perbatasan darat ke China hingga 7 Februari.

Baca Juga: Sempat Dirawat di Sardjito, Balita Asal China Dinyatakan Negatif Corona

Sumber: Antara/Reuters

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI