Pemerintah Belum Bisa Evakuasi WNI di China, Jokowi: Kota Itu Masih Dikunci

Rabu, 29 Januari 2020 | 17:10 WIB
Pemerintah Belum Bisa Evakuasi WNI di China, Jokowi: Kota Itu Masih Dikunci
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Suara.com/Ummi Saleh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah belum bisa mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Wuhan, China, menyusul merebaknya virus Corona. Hal ini dikarenakan pemerintah di sana masih mengisolir 15 kota di China.

Tetapi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan ada keinginan pemerintah pusat untuk mengevakuasi WNI.

"Berkaitan dengan evakuasi WNI kita yang ada di Wuhan dan 15 kota lain, yang di-locked, tentu saja pemerintah memiliki opsi untuk evakuasi. Tetapi sekali lagi, kota-kota itu masih dikunci," ujar Jokowi di Puskesmas Cimahi, Jawa Barat, Rabu (29/1/2020).

Jokowi mengatakan yang terpenting yakni menjalin komunikasi antara pihak KBRI di China dengan WNI yang tinggal di China.

Baca Juga: Hajar Pebulutangkis Cina, Fajar/Rian Melaju ke Perempat Final

Selain itu kata Jokowi, pemerintah juga tengah mengupayakan distribusi logistik kepada WNI di Wuhan.

"Tetapi yang paling penting komunikasi antara KBRI dan mahasiswa dan masyarakat yang ada di sana selalu terjalin dengan baik. Ini nanti mungkin dalam 4-5 hari baru urusan logistik yang akan dicarikan solusinya," katanya.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut pilihan evakuasi WNI dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China merupakan pilihan terbuka. Namun evakuasi itu tidak mudah dilakukan.

Sebab status karantina yang ditetapkan pemerintah setempat terhadap tempat asal penyebaran virus corona tipe baru. Indonesia harus bicara dengan otoritas China.

“Tentunya evakuasi adalah opsi yang terbuka, tetapi evakuasi di sebuah wilayah yang (berstatus) lockdown tidak bisa dilakukan dengan serta merta. Kita harus bicara dengan otoritas China karena ada aturan-aturannya,” kata Retno usai meluncurkan Keketuaan Indonesia untuk Foreign Policy and Global Health (FPGH) Initiative di Jakarta, Selasa (28/1/2020).

Baca Juga: Eko Patrio Turut Doakan Korban Banjir Meninggal di Bidara Cina

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI