Suara.com - Kementerian Keuangan China telah mengalokasikan anggaran sebesar 4,4 miliar yuan atau sekitar Rp 8,7 triliun untuk mendukung pertempuran negaranya melawan virus corona.
Dialihbahasakan dari Xinhua News, Rabu (29/1/2020), anggaran tersebut termasuk tambahan dana sebesar 500 juta yuan untuk Provinsi Hubei, China Tengah yang menjadi pusat penyebaran virus mematikan.
Kementerian Keuangan juga telah mengalokasikan 1 miliar yuan untuk Hubei pada Kamis untuk mendukung upaya pencegahan dan pengendalian virus corona di provinsi tersebut.
Wabah virus corona jenis baru di China hingga Rabu (29/1/2020) pagi telah mengakibatkan 132 orang tewas dan 103 lainnya diizinkan meninggalkan rumah sakit.
Baca Juga: Dukung Luthfi, Sri Bintang Pamungkas: Jokowi Lebih Kejam dari Soeharto
Data pemerintah setempat menyebutkan bahwa terdapat 5.997 orang di China dinyatakan positif 2019-nCoV, termasuk delapan orang di Hong Kong, tujuh di Makau, dan delapan di Taiwan.
Selain itu, terdapat pula 9.239 orang dinyatakan sebagai terduga terinfeksi 2019-nCoV.
Satu kasus baru ditemukan di Daerah Otonomi Tibet di wilayah barat daya China.
Sementara itu, otoritas Kota Tangshan di China mengumumkan pada Selasa bahwa semua alat transportasi umum di dalam kota dihentikan sebagai upaya untuk mencegah virus corona baru menyebar lebih lanjut.
Pernyataan itu diunggah di dalam akun resmi pemerintah kota di Weibo. Tangshan, di Provinsi Hubei utara, adalah kota terbesar yang memproduksi baja di China.
Baca Juga: PSI Soroti Bangkai Ratusan Pohon yang Ditebang di Monas: Apakah Dijual?