PSI Soroti Bangkai Ratusan Pohon yang Ditebang di Monas: Apakah Dijual?

Rabu, 29 Januari 2020 | 15:47 WIB
PSI Soroti Bangkai Ratusan Pohon yang Ditebang di Monas: Apakah Dijual?
Revitalisasi Monas. (Suara.com/Fakhri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Partai Solidaritas Indonesia atau PSI DKI Jakarta curiga jika ratusan bangkai pohon yang ditebang dari Monas dijual. Namun itu baru dugaan, sebab Kepala Dishut DKI Suzi Marsita masih tutup mulut soal ini.

Nasib ratusan pohon yang ditebang di kawasan Monumen Nasional (Monas) karena proyek revitalisasi menjadi pertanyaan. Dinas Kehutanan (Dishut) DKI selaku pihak yang bertanggung jawab atas hal ini masih tak kunjung buka suara.

Suzi Marsita padahal sudah pernah dipanggil oleh DPRD DKI untuk hadir di Rapat Pimpinan Gabungan (Rapimgab) yang digelar kemarin, Selasa (29/1/2020). Namun Suzi malah mangkir dan bahkan tidak mengirim anak buahnya.

Ketua fraksi PSI Idris Ahmad yang juga hadir dalam rapat itu mengatakan pihak DPRD butuh keterangan jelas dari Suzi soal nasib pohon yang ditebang. Menurutnya sejauh ini belum ada data kongkrit terkait jumlah hingga nasib potongan pohon itu.

Baca Juga: Nasib Monas Gundul, Anak Buah Anies yang Satu Ini Masih Tutup Mulut

Menurutnya pohon-pohon ini tidak bisa sembarangan tebang karena butuh bertahun-tahun untuk membesarkannya. Terlebih lagi salah satu jenisnya, pohon Mahoni memiliki harga yang cukup tinggi di pasaran.

Jika batang pohon harus dijual, maka Dishut disebutnya harus memberikan rincian penjualannya. Pohon mahoni itu, kata Idris, harganya bisa sampai Rp 3-5 juta per meter kubik.

"Jadi, seandainya kayu-kayu tersebut dijual, apakah uangnya masuk ke kas negara? Ada banyak hal yang masih gelap," ujar Idris saat dihubungi, Rabu (29/1/2020).

Ketidakhadiran Suzi saat rapat juga dianggapnya sebagai bentuk tidak menghargai DPRD DKI. Suzi sendiri disebutnya sampai saat ini juga tidak bisa dihubungi untuk dimintai keterangan.

"Kami sih di DPRD sudah bilang ini bentuk tidak menghargai DPRD. Karena ini sudah isu penting, sudah kita undang, ada Sekda dan lainnya. Kenapa dinas kehutanan tidak ada yang hadir," tuturnya.

Baca Juga: Bela Anies soal Revitaliasi Monas, Rektor UIC Diserbu Warganet

Tidak hanya Idris, Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi juga menyayangkan sikap Suzi terhadap isu ini. Menurutnya batang kayu dari Monas itu harus diketahui pengelolaannya setelah ditebang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI