Suara.com - Politisi Partai Demokrat Jansen Sitindaon menawarkan diri menjadi lawyer atau pengacara bagi eks Dirjen Imigrasi Ronny F Sompie. Ronny dicopot dari jabatannya oleh Menteri Hukum dan HAM *Menkumham) Yasonna H Laoly terkait kasus politisi PDIP Harun Masiku.
Hal itu disampaikan oleh Jansen melalui akun Twitter miliknya @jansen_jsp. Ia menilai ada yang janggal dalam pencopotan Ronny sehingga ia menawarkan diri menjadi pengacara bila Ronny hendak melawan.
"Kasihan Pak Sompie, karena Masiku jadi korban. Kalau misalnya Pak Ronny mau 'melawan' pencopotan ini, saya siap jadi lawyer bapak," kata Jansen seperti dikutip Suara.com, Rabu (29/1/2020).
Ketua DPP Partai Demokrat ini mengaku mengenal Ronny sejak ia menjabat sebagai Kadiv Humas Polri di era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono. Menurutnya, Ronny adalah sosok yang bersinar.
Baca Juga: Resmi Jadi Tersangka, Tiga Petinggi Sunda Empire Terancam Pasal Tambahan
"Beliau menurut saya adalah seorang 'Jenderal Kawanua' yang tapi, tenang dan bersinar," ungkap Jansen.
Untuk diketahui, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly mencopot Direktur Jenderal Imigrasi Ronny F Sompie. Posisi Sompie sudah diganti oleh pejabat pelaksana.
Yasonna menyampaikan hal itu setelah Ronny F Sompie membenarkan bahwa politikus PDI Perjuangan Harun Masiku telah berada di Jakarta sejak 7 Januari 2020 menggunakan pesawat Batik Air.
Menurut Ronny, terjadi 'delay time' karena di Terminal 2F Bandara Soekarno Hatta mengalami gangguan perangkat Informasi Teknologi (IT) baru akhirnya diketahui bahwa Harun sudah masuk ke Indonesia pada 7 Januari 2020.
Sekarang Dirjen Imigrasi sudah di-plh (pelaksana harian) dan direktur sisdiknya. Direktorat Sisdik adalah pihak yang membawahi IT di Ditjen Imigrasi Kemenkumham.
Baca Juga: Begini Kondisi Kota Wuhan Sesungguhnya Menurut Mahasiswa Indonesia
"Artinya difungsionalkan supaya nanti tim independen bisa bekerja dengan baik, karena saya mau betul-betul terbuka dan tim nanti bisa melacak mengapa terjadi 'delay', mengapa data itu tersimpan di PC (personal computer) bandara terminal 2, kalau terminal 3 kan beres, makanya tidak ada masalah di terminal 3," kata Yasonna di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (28/1/2020).