Suara.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Wishnutama mengaku belum mendapat laporan yang lebih rinci terkait penolakan warga di Bukti Tinggi, Sumatera Barat terhadap ratusan turis China. Penolakan itu menyusul adanya virus corona.
"Saya belum dapat laporan lebih. Baru lihat sepintas saja," ujar Wishnutama di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (28/1/2020).
Wishnutama kemudian ingin mengomentari lebih lanjut terkait adanya penolakan turis China. Hal ini dikarnekan dirinya belum menerima laporan yang komprehensif mengenai hal tersebut.
"Beritanya kan bener enggak ini, kadang cuma dibesar-besarkan. Takutnya saya mengomentari sesuatu yang belum terlalu komprehensif laporannya," katanya.
Baca Juga: Polisi Pantau Penyebaran Hoaks Virus Corona di RSUP Dr Sardjito
Diberitakan sebelumnya ratusan warga yang tergabung dalam GNPF Ulama Bukittinggi-Agam menolak kedatangan 174 turis China untuk plesiran di daerah itu. Padahal sebelumnya, ratusan turis yang datang sejak Minggu (26/1) pagi itu disambut meriah oleh Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno.
Sejumlah warga Bukittinggi menolak kedatangan ratusan turis China itu dengan alasan, wabah virus corona tengah merebak di negara Tirai Bambu itu.
Warga mengaku khawatir virus corona bisa menyebar terbawa para turis yang datang, meski sebelumnya telah dinyatakan negatif dan melalui pengecekkan di bandara.
Diketahui, ratusan turis China itu saat ini telah berada di salah satu hotel di Bukittinggi. Namun mereka dilarang dan tidak akan melakukan kunjungan wisata di daerah itu.
"Sesuai kesepakatan, para wisatawan atau turis itu tidak dibolehkan keluar dari hotel dan tidak dibolehkan melakukan kunjungan wisata di Bukittinggi. Dan besok pagi turis itu akan meninggalkan Bukittinggi," ujar Humas GNPF Ulama Bukittinggi-Agam, Yulhendri, sebagaimana dilansir Covesia.com (jaringan Suara.com), Minggu (26/1/2020).
Baca Juga: Teror Corona, Indonesia Belum Pikirkan Evakuasi Warganya dari Wuhan