Digoda Profit Menggiurkan dalam Perangkap Investasi Bodong

Selasa, 28 Januari 2020 | 19:16 WIB
Digoda Profit Menggiurkan dalam Perangkap Investasi Bodong
Polda Jatim kembali sita uang ratusan miliar dari pengembangan kasus investasi bodong Memiles. (Suara.com/Achmad Ali).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Ya sudah, nanti kita ketemuan,” ujar Parto.

Beberapa hari kemudian, Parto menghubungi Budi untuk bertemu. Temannya itu pun menceritakan cara cepat menghasilkan uang tanpa harus bekerja keras dengan mengandalkan otot dan keringat. Budi bekerja serabutan, kadang menjadi cameramen mendokumentasikan acara pernikahan dan juga mengajar les musik.

Parto menjelaskan kepada Budi, jika dia bisa kaya dengan penghasilan sebulan mencapai puluhan juta rupiah karena ikut investasi Pandawa. Setiap orang yang mendaftar menjadi anggota, diwajibkan menanamkan uangnya untuk investasi.

Dari banyak uang yang diinvestasikan, setiap bulan akan mendapatkan penghasilan 10 persen. Uang itu setiap bulan akan ditransfer ke rekening anggota yang berinvestasi. Misalnya setor uang Rp 10 juta, setiap bulan akan mendapatkan 10 persennya, Rp 1 juta tanpa bekerja apa-apa.

Baca Juga: Pemilik UD Sakinah Kabur Bawa Uang Tabungan 350 Warga Sempu

Budi pun tergiur. Namun sempat ragu, karena keluarganya juga pernah mengalami pengalaman buruk menjadi korban investasi bodong. Namun beberapa hari berikutnya, Parto pun terus berusaha meyakini Budi, bahwa investasi Pandawa ini resmi bukan penipuan. Parto pun menyuruh adiknya, Maryani untuk meyakinkan Budi agar mau bergabung dan menanamkan uangnya.

“Yang bikin saya akhirnya memutuskan ikut dan percaya, adiknya (Maryani) bilang dia punya ruko. Nanti kalau penipuan, nanti uangnya akan diganti dengan menjual ruko itu,” kata Budi.

Budi berupaya mengumpulkan uang agar bisa ikut investasi Pandawa. Ia makin percaya, karena tetangganya juga banyak yang bergabung investasi palsu tersebut.

Budi pun menyetorkan uang untuk berinvestasi di Pandawa sebanyak Rp 19 juta. Tetangganya yang lain ada yang setor Rp 10 juta, ada Rp 40 juta, bahkan sampai Rp100 juta. Awalnya, dia sangat percaya dengan Parto karena aktif dalam kegiatan di gereja.

“Jadi selama sembilan bulan, saya dapat transferan Rp 1,9 juta per bulan. Enam bulan pertama transferan setiap bulan sering telat, setelah itu tidak ada sama sekali,” ungkapnya.

Baca Juga: Jadi Korban Investasi Bodong UD Sakinah, Nana Tergiur karena Tetangga Dekat

Ia dan warga lainnya pun mencari Parto. Namun yang bersangkutan telah kabur meninggalkan kampungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI