14 Imigran Asal Iran Terdampar di Perairan Meulaboh Aceh Barat

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 28 Januari 2020 | 15:37 WIB
14 Imigran Asal Iran Terdampar di Perairan Meulaboh Aceh Barat
Sebanyak 14 orang warga negara asing (WNA) asal Iran masih diamankan di atas kapal setelah terdampar di perairan Meulaboh, Iibu kota Kabupaten Aceh Barat, setelah kapal yang ditumpangi warga asing ini rusak sejak berada di kawasan Maladewa (Maldives), Selasa (28/1/2020). (ANTARA/HO-Dok. Imigrasi Kelas II Non TPI Meulaboh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 14 warga asal Iran hingga Selasa (28/1) siang masih terdampar di perairan Meulaboh, ibu kota Kabupaten Aceh Barat, setelah kapal yang ditumpangi warga asing itu rusak sejak berada di kawasan Maladewa (Maldives).

Ada pun identitas ke-14 warga asing yang terdampar tersebut masing-masing Lal Muhammad, Annar, Al Abbas, Abdullah, Mohammad Rafiq, Abdul Nasir, Abdullah Fariziq, Jawi, Ismail, Muhammad Rafiq, Nathim, Adam, Syahaqi, serta Amir Muhammad.

“Kami masih melakukan pengecekan dokumen keimigrasian kepada 14 WNA asal Iran yang terdampar ini,” kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Meulaboh, Azhar diwakili Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Adi Hari Pianto, Selasa (28/1) siang di Meulaboh.

Menurutnya, berdasarkan keterangan yang dihimpun dari kalangan nelayan lokal di Aceh Barat, kapal asing kewarganegaraan Iran yang sebelumnya terdampar di kawasan Samudera Hindia/Samudera Indonesia bagian barat tersebut ditarik oleh kapal motor Oen Ijo ke perairan Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat pada Senin (27/1) malam.

Baca Juga: Kapal Tenggelam di Mauritania, 57 Imigran Gambia Tewas di Lautan

Kapal tersebut diduga terdampar di perairan Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, dikarenakan pompa oli di bagian mesin tidak berfungsi.

“Awal mula mati mesin kapal di perairan Maldives (Maladewa) pada koordinat 04° 26' 616 N 064° 22' 488 E. Mereka terombang ambing hingga sampai ke perairan Meulaboh dengan jarak kurang lebih 15 mil laut dari daratan,” kata Adi Hari Pianto menambahkan.

Kapal yang berisi 14 WNA tersebut kemudian di tarik oleh Kapal Motor Oen Ijo hingga sampai ke depan (bandar) Pelabuhan Jetty Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat di koordinat 04° 7' 39.306" N 96° 8' 15.2088 E.

Menurutnya, kapal tersebut tidak memiliki bendera kenegaraan dan dokumen.

Saat ini, kata dia, kapal yang rusak tersebut sedang dilakukan pengecekan dan komponen yang rusak dan akan di bawa ke darat untuk dilakukan perbaikan.

Baca Juga: Imigran Pencari Suaka di Kalideres Keluhkan Toilet dan Kondisi Kesehatan

“Untuk tindak lanjut petugas imigrasi mencoba untuk berkomunikasi dengan Kedubes Iran di Indonesia di Jakarta,” katanya pula.

Imigrasi Meulaboh juga berupaya menghubungi UNHCR terkait permasalahan ini dikarenakan petugas mengalami kesulitan karena terkendala bahasa, karena para nelayan asing tersebut menggunakan bahasa Persia, tuturnya.

Sumber: Antara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI