Suara.com - Indonesia secara resmi menetapkan larangan perjalanan atau travel warning ke Provinsi Hubei, China. Travel warning tersebut juga berlaku untuk tujuan Wuhan, daerah yang diduga menjadi asal penyebaran virus corona.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Teuku Faizasyah membenarkan informasi tersebut. Adapun travel warning tersebut ditetapkan sejak Senin (27/1/2020).
"Travel warning ke provinsi Hubei termasuk ibu kotanya Wuhan," kata Teuku saat dihubungi Suara.com, Selasa (28/1/2020).
Teuku menuturkan travel warning hingga saat ini masih dijalankan. Adapun travel warning tersebut akan dihentikan pada apabila ada keterangan resmi dari Pemerintah China kalau wilayah itu sudah aman untuk dikunjungi.
Baca Juga: Demam Tinggi Usai 2 Kali Terbang ke China, Pramugari di Bali Negatif Corona
"Setidaknya sampai ada keterangan resmi pihak China yang menghentikan isolasi disana dan juga menyatakan wilayah tersebut telah aman untuk dikunjungi," pungkasnya.
Meski diklaim sudah ada pasien yang sembuh, korban wabah virus corona di China ternyata masih terus bertambah. Terkini, korban tewas akibat virus tersebut sudah mencapai 106 orang dan lebih dari 4.000 kasus serupa ditangani di seluruh daratan negeri Tirai Bambu itu.
Disadur dari laman Channel News Asia, Selasa (28/1/2020), Komisi Kesehatan di Kota Hubei, yang menjadi pusat wabah virus corona menyatakan, 24 pasien dilaporkan meninggal dunia akibat virus yang diberi nama resmi 2019 Novel Coronavirus atau 2019-nCoV. Data tersebut dilaporkan per Selasa (28/1/2020) waktu setempat.
Disebutkan juga, bahwa ada 1.291 kasus baru yang tercatat di wilayah China. Sehingga jumlah kasus virus corona di China terus meningkat di atas 4.000 kasus hingga saat ini.
Hingga Selasa, pemerintah China memastikan telah menunda dimulainya semester pendidikan musim semi di sekolah dan universitas di seluruh negeri akibat wabah virus corona.
Baca Juga: Wabah Virus Corona, Indonesia Kirim 10 Ribu Masker N95 ke China
Para siswa dan mahasiswa di China tengah menjalani libur Tahun Baru Imlek. Sementara kementerian pendidikan setempat tidak belum mengumumkan kapan tepatnya waktu masuk sekolah setelah libur diperpanjang.