Turis China Ngamuk Ogah Screening Virus Korona, Satu Bandara Geger

Selasa, 28 Januari 2020 | 06:05 WIB
Turis China Ngamuk Ogah Screening Virus Korona, Satu Bandara Geger
Turis China ngamuk di Bandara Senai. (Twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah rekaman video memperlihatkan seorang turis asal China meradang lantaran harus menjalani serangkaian tes untuk mencegah masuknya virus Corona dari Wuhan di Bandara Senai, Malaysia.

Dilansir dari World of Buzz, Senin (27/1/2020), turis tersebut tampak ditempatkan di sebuah ruang. Kemungkinan besar untuk menjalani screening dari otoritas bandara. Terlihat di video itu, dia menggedor dinding kaca yang 'mengurungnya'.

Bukan cuma itu, dia bahkan mencoba untuk memanjat dinding kaca tersebut guna menarik perhatian otoritas Bandara Senai, Distrik Kulai, Johor, Malaysia. Tak pelak, polah turis tersebut membuat geger bandara.

Baca Juga: Diteror Virus Corona Wuhan, 11 Mahasiswa Indonesia Masih Bisa Bercanda Ria

Sekadar informasi, Malaysia kini berada di tengah kekhawatiran besar masuknya wabah virus Corona dari Wuhan, China. Alhasil, sejumlah alat screening ditempatkan untuk menyasar turis-turis yang datang dari negara tersebut.

Alkohol dan suhu tinggi

Sebuah penelitian dari laboratorium China mengungkap salah satu cara menghadapi kepungan virus corona. Belakangan santer diberitakan mengenai virus yang berasal dari pasar ikan Wuhan, China atau yang lebih dikenal dengan virus corona.

Menurut laporan per 23 Januari 2020 dari Sin Chew Daily, setidaknya sekitar 548 orang telah positif terjangkit, sedang 17 orang dilaporkan meninggal dunia karena virus corona.

Dilansir dari laman World of Buzz, menurut Direktur Laboratorium Negara untuk Diagnosis dan Perawatan Penyakit Menular Li Lanjuan menyebut, virus yang diduga berasal dari sup kelelawar di Pasar Wuhan ini bisa dimatikan.

Baca Juga: Daftar Hoaks Virus Corona: Senjata Biologi hingga Sudah Dipatenkan

Li Lanjuan yang telah melakukan penelitian bersama para peneliti lain yang di antaranya telah meneliti virus SARS pada 2002 silam dan hasilnya mereka menemukan fakta bahawa virus corona tidak tahan panas.

Dijelaskan, berdasarkan studi tim terungkap bahawa virus corona tidak dapat bertahan pada suhu di atas 57 derajat celcius.

Bila terpapar suhu tersebut selama 30 menit, virus korona akan mati. Tak hanya panas, virus corona juga disebutkan rentan terhadap zat-zat alkohol.

Penelitian tersebut memaparkan, campuran dari zat ether, etanol 75%, desinfektan yang mengandung klorin serta asam peroksiasetat juga dikatakan ampuh untuk mematikan virus yang saat ini tengah menyebar ke beberapa negara di Asia ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI