Suara.com - Untuk kali pertama dalam sejarah, Israel mengumumkan mengizinkan warga negaranya bepergian untuk berlibur, umrah, maupun naik haji ke Arab Saudi.
BBC Indonesia melaporkan, perizinan tersebut menjadi sinyalemen menghangatnya hubungan diplomatik kedua negara.
Namun, Arab Saudi belum mengeluarkan pengumuman serupa terkait warga negaranya.
Menteri Dalam Negeri Israel, Aryeh Deri, pada Minggu (26/01) mengatakan, warga Muslim Israel secara resmi akan diperbolehkan bepergian ke Arab Saudi untuk menjalankan ibadah haji dan umrah.
Baca Juga: Presiden Prancis Emmanuel Macron Usir Polisi Israel saat Masuk Gereja
Selama ini, jemaah dari Israel melakukan ibadah haji dengan menggunakan dokumen sementara yang dikeluarkan oleh Yordania.
Kunjungan secara diam-diam ke Arab Saudi
Selain perjalanan ibadah, mereka juga diizinkan melakukan perjalanan bisnis dengan syarat mendapat undangan dari instansi resmi Arab Saudi dan memiliki semua dokumen yang diperlukan.
Dalam pernyataan yang dirilis Kementerian Dalam Negeri, izin masuk warga Israel ke Arab Saudi berlaku selama sembilan hari, tetapi pernyataan itu kemudian diklarifikasi bahwa izin berlaku selama 90 hari.
Hingga sekarang, undang-undang Israel melarang warga negaranya bepergian ke banyak negara Arab, termasuk Arab Saudi, tanpa izin dari Kementerian Dalam Negeri. Perjalanan bisnis pengusaha Israel biasanya dilakukan secara diam-diam.
Baca Juga: Di Sidang DK PBB, Indonesia Kecam Israel Sebagai Penghambat Perdamaian
Israel dan Arab Saudi tidak mempunyai hubungan diplomatik resmi, tetapi selama beberapa tahun terakhir kedua negara dilaporkan semakin sering menjalan kerja sama dalam menghadapi Iran, yang dianggap sebagai musuh bersama.