Namun Yasonna kembali ditunjukkan sebagai Menkumham pasca ditunjuk kembali oleh Presiden Joko Widodo. Ia dilantik sebagai Menteri Hukum dan HAM ( Menkumham) kembali pada Rabu, 23 Oktober 2019.
Sementara itu, persoalan Yasonna dengan warga Tanjung Priok bermula dari pernyataannya yang menyebut anak yang lahir dari Tanjung Priok akan lebih kriminil ketimbang anak Menteng.
Pernyataan itu dilontarkan Yasonna saat berkunjung ke Lapas Narkotika Kelas IIA, Jatinegara, Jakarta pada Kamis (16/1/2020).
Warga Tanjung Priok, Jakarta Utara merasa tersinggung atas pernyataan tersebut. Mereka kemudian menggelar demonstrasi di depan Kantor Kemenkumham, Rabu (22/1/2020).
Baca Juga: Bawa Mobil saat Beraksi, Pencuri Kotak Amal Masjid Ditangkap Polisi
Kekinian, Yasonna Laoly akhirnya meminta maaf kepada warga Tanjung Priok yang disampaikannya melalui konferensi pers di Gedung Kemenkumham, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (22/1/2020) sore.
"Maka saya menyampaikan permohonan maaf, akan tetapi saya sekali lagi sampaikan, saya sedikit pun tidak mempunyai maksud seperti itu," kata Yasonna.
Dia justru menduga pernyataannya sudah dipersepsikan berbeda oleh media massa sehingga menimbulkan kemarahan dari warga Tanjung Priok.
"Sebenarnya apa yang saya sampaikan itu kan penjelasan ilmiah, seharusnya ditanggapi secara ilmiah bukan secara politik. Karena dipelitir-pelintir ada beda informasi yang disampaikan ke publik sehingga adanya perbedaan pendapat," kata Yasonna.
"Bahwa kemudian ternyata, berkembang penafsiran berbeda di media massa dan publik luas sehingga sudara-saudara saya merasa tersinggung," imbuhnya.
Baca Juga: Virus Corona, Begini Cara China Bangun Rumah Sakit Dalam Waktu 6 Hari
Kesimpulan