Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan enggan berkomentar terkait sinyal Presiden Joko Widodo atau Jokowi kepada Sandiaga Uno yang mewanti-wanti menghadapi Pilpres 2024. Anies mengaku saat ini hanya fokus dalam memimpin Jakarta.
Hal itu dikatakan Anies usai menghadiri acara Rapat Kerja Daerah (Rakerda) DPD Gerindra DKI Jakarta di Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Selatan, Minggu (26/1/2020).
Dalam acara yang juga dihadiri oleh Sandiaga Uno itu, Anies enggan mengomentari terkait sinyalemen dukungan Jokowi kepada eks Wakil Gubernur pendamping Anies itu maju di Pilpres 2024 mendatang.
"Hehe kita ini lagi ngurusin Jakarta, gitu aja cukup," ucap Anies.
Baca Juga: Jokowi Singgung Sandiaga untuk Pilpres 2024, Prabowo: Masih Lama
Ia mengaku hingga saat ini masih menjalin komunikasi yang intens dengan Sandiaga Uno. Sehingga, pertemuan antara dirinya dengan Sandiaga Uno di Rekerda DPD Gerindra DKI Jakarta itu pun disebutnya sebagai hal yang biasa.
"Kalau dengan bang Sandi sih kita komunikasi terus. Jadi nggak ada yang baru," katanya.
Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi sempat memberi sinyalemen dukungan kepada Sandiaga Uno pada Pilpres 2024. Sinyal dukungan itu disampaikan Jokowi saat menghadiri acara pelantikan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) yang juga dihadiri Sandiaga Uno di Raffles Hotel, Jakarta, Rabu (15/1/2020) lalu.
Dalam pidatonya Jokowi mengaku tak menghafal nama-nama mantan ketua HIPMI terkecuali Sandiaga Uno.
"Yang saya hormati senior-senior HIPMI, mantan ketua umum yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu, yang saya hafal hanya satu bapak Sandiaga Uno," kata Jokowi seraya disambut tawa.
Baca Juga: Minta Sandiaga Waspada di Pilpres 2024, Gerindra: Ucapan Jokowi Tak Salah
Tak hanya itu, Jokowi mendadak mewanti-wanti Sandiaga, “Hati-hati 2024,” yang disambut riuh anggota HIPMI.
Ketika itu, Jokowi mengakui memberikan nasihat tersebut karena menyepakati pernyataan Ketua Dewan Pembina HIPMI Bahlil Lahadalia, bahwa orang-orang yang hadir dalam acara itu besar kemungkinan menjadi presiden.
"Tadi kan disampaikan pak Bahlil, kemungkinan yang hadir di sini adalah kandidat di 2024. Kandidat yang kemungkinan besar akan menggantikan saya," kata dia.
Jokowi meyakini, kandidat yang maju pada Pilpres 2024 ada yang berasal dari HIPMI.
"Saya meyakini itu, tapi saya tidak menyebutkan orangnya siapa, bahwa tadi yang baru berdiri tadi," katanya.