Masjid di Deli Serdang Diamuk Massa, Polisi: Itu Bukan Masalah Agama

Bangun Santoso Suara.Com
Minggu, 26 Januari 2020 | 07:05 WIB
Masjid di Deli Serdang Diamuk Massa, Polisi: Itu Bukan Masalah Agama
Sejumlah warga memadati halaman Masjid Al Amin, Jalan Belibis, Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu dini hari. [ANTARA/Nur Aprilliana Br Sitorus]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapolrestabes Medan, Kombes Johnny Eddizon Isir memberikan penjelasan terkait insiden kerusuhan berujung penyerangan Masjid Al Amin dan sejumlah rumah warga di Jalan Belibis, Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara pada Jumat (24/1) hingga Sabtu dini hari.

Johnny mengatakan, hingga Sabtu (25/1) siang, situasi di lokasi kejadian sudah aman dan kondusif. Namun, personel Brimob, Koramil dan Polrestabes Medan bersama Polsek setempat masih disiagakan untuk mencegah adanya potensi keributan susulan.

Ia menjelaskan, berdasarkan keterangan dari warga sekitar, ada warga Rajawali yang membuka warung tuak di pinggiran rel kereta api. Kemudian, menurut warga Belibis warung tuak itu cukup meresahkan.

Atas keluhan warga itu, kemudian pihak pemerintah menindaklanjuti dan menertibkan warung tuak tersebut. Hal itu dilakukan karena upaya-upaya mediasi untuk membongkar sendiri sudah disampaikan, namun tak juga diindahkan.

Baca Juga: Masjid Al Amin Deli Serdang yang Sempat Diserbu Warga Masih Ketat Dijaga

“Jadi ini residu mungkin sama pihak yang ditertibkan. Kemudian mereka menganggap ada warga di sekitar situ (Jalan Belibis) yang melaporakan agar warung itu ditertipkan. Dan terjadilah keributan berujung saling lempar batu antara kedua kelompok,” Kata Johnny sebagaimana dilansir Medanheadlines.com (jaringan Suara.com).

Saat saling lempar, Kebetulan di sekitar Jalan Belibis ada rumah ibadah yakni Masjid Al Amin. Akibatnya, ada batu yang menyasar dan akhirnya mengenai kaca jendela masjid. Hal itulah yang kemudian membuat suasana semakin tidak terkendali karena sebagian warga menyebut masjid yang diserang.

“Jadi, bukan masjid yang menjadi sasarannya. Ini ada dua kelompok yang saling lempar, sehingga ada batu nyasar ke jendela masjid,” ucap Johnny.

Johnny kembali menegaskan, pihaknya akan melakukan proses hukum terkait laporan pengerusakan dari BKM masjid dan warga yang terkena lemparan batu. Langkah-langkah penegakan hukum secara transparan dan akuntable akan mereka lakukan untuk menindaklanjuti kasus ini, kata dia.

Cara persuasif dengan menjelaskan permasalahan kepada masyarakat sekitar untuk menyerahkan terduga pelaku ke polisi juga sudah dilakukan.

Baca Juga: Warung Tuak Dirazia, Warga Deli Serdang Sumut Serbu dan Rusak Masjid

“Karena ini permasalahan sosial, bukan berkaitan dengan masalah agama atau lainnya,” imbuhnya.

Ia juga mengimbau, agar masyarakat bisa lebih bijak menerima, menalar dan men-sharing setiap informasi, apakah itu berupa video maupun gambar. Tujuannya supaya tidak menambah informasi semakin simpang siur.

“Bijaklah bersosial media, karena kasihan masyarakat lain yang tidak tau apa-apa kemudian tergerak dan menjadi korban,” katanya lagi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI