Militer Irak Serbu Kamp Demonstran yang Serukan Usir Militer AS

Reza Gunadha Suara.Com
Sabtu, 25 Januari 2020 | 20:42 WIB
Militer Irak Serbu Kamp Demonstran yang Serukan Usir Militer AS
Aksi protes berujung kerusuhan di Irak. (AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasukan keamanan Irak menyerang tempat utama berkumpulnya pengunjuk rasa di Lapangan Tahrir Baghdad, Sabtu (25/1/2020).

Militer pro-Amerika Serikat tersebut melepaskan tembakan peluru tajam dan gas air mata ke arah demonstran antipemerintah yang berbulan-bulan menduduki di tempat itu, Reuters melaporkan.

Tak ada laporan tentang korban, tapi sedikitnya tujuh orang terluka dalam bentrok dengan polisi sebelumnya, kata sumber keamanan dan petugas medis.

Bentrokan terjadi setelah pihak berwenang mulai memindahkan penghalang beton dekat Lapangan Tahrir dan merintangi sedikitnya satu jembatan utama di Sungai Tigris di Baghdad.

Baca Juga: Pangkalan Militer AS di Irak Kembali Dihujani Roket

Di kota Basra bagian selatan, petugas keamanan menyerang lokasi utama yang diduduki semalaman oleh demonstran antipemerintah.

Mereka juga mengerahkan pasukan untuk menghentikan pengunjuk rasa berkumpul di tempat itu lagi. Polisi sedikitnya menangkap 16 pengunjuk rasa di Basra, kata sumber keamanan itu.

Tindakan itu tampaknya menjadi upaya untuk membersihkan lokasi yang diduduki pengunjuk rasa dan mengakhiri demo masyarakat yang berlangsung berbulan-bulan, yang menyerukan pencopotan seluruh elite penguasa Irak.

Kaum demonstran juga kekinian menyerukan agar seluruh pasukan Amerika Serikat keluar dari negara mereka.

Pasukan keamanan mulai menyerbu beberapa jam setelah ulama populis Mogtada al-Sadr mengatakan, dia akan menghentikan keterlibatan pendukungnya dalam keresahan antipemerintah.

Baca Juga: Kemenlu Minta WNI di Iran dan Irak Siap-siap Mengungsi

Sadr mendukung tuntutan pengunjuk rasa yang minta pencopotan politisi korup dan penyediaan jasa dan pekerjaan segera setelah demo mulai pada Oktober namun berhenti sebelum meminta semua pengikutnya untuk bergabung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI