Mahfud MD Mau ke Malaysia Bahas Cara Atasi Gerombolan Abu Sayyaf

Sabtu, 25 Januari 2020 | 19:10 WIB
Mahfud MD Mau ke Malaysia Bahas Cara Atasi Gerombolan Abu Sayyaf
Menkopolhukam Mahfud MD dan Menhan Malaysia Mohamad Sabu dalam diskusi "Harapan Baru Dunia Islam: Meneguhkan Hubungan Indonesia - Malaysia", di kantor PBNU, Jakarta, Sabtu (25/1/2020). [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, bertemu Menteri Pertahanan Malaysia Mohamad Sabu di Gedung Pengurus Besar Nadhatul Ulama (PBNU), Sabtu (25/1/2020).

Pertemuan yang diprakarsai Wahid Foundation ini juga diisi oleh diskusi terbuka bertajuk "Harapan Baru Dunia Islam: Meneguhkan Hubungan Indonesia - Malaysia".

Pada kesempatan tersebut, Mahfud menyebut Indonesia dan Malaysia harus memunyai pandangan bersama dapam menyikapi kelompok Abu Sayyaf. Sebab, kelompok tersebut kerap menculik warga negara lain, salah satunya Indonesia.

"Kita diganggu terus ini oleh Abu Sayyaf. Kita (Indonesia-Malaysia) harus punya sikap yang sama tentang Abu Sayyaf, menculik orang kita terus," kata Mahfud.

Baca Juga: 5 WNI Diculik Abu Sayyaf, Pemerintah Baru Pikir Penyelesaian Jangka Panjang

Untuk itu, Mahfud memunyai rencana untuk bertandang ke Malaysia guna membahas permasalahan tersebut. Sebab, masih ada WNI yang masih diculik oleh kelompok Abu Sayyaf.

"Mungkin dalam waktu yang tidak lama saya juga akan datang ke sana (Malaysia).untuk berbicara tentang Abu Sayyaf. Ini baru membebaskan tiga orang, lima orang diculik lagi dan sudah 44 orang Indonesia diculik, dibebaskan diculik lagi, dibebaskan diculik lagi," sambungnya.

Diberitakan sebelumnya, lima awak kapal WNI dilaporkan kembali diculik saat berada di tepi timur perairan Sabah, Malaysia, tepatnya di Lahad Datu oleh kelompok Abu Sayyaf dari Filipina selatan.

Penculikan itu terjadi setelah sebelumnya pemerintah Indonesia bersama Filipina berhasil membebaskan tiga awak kapal WNI dari kelompok Abu Sayyaf.

Para awak yang diculik adalah kapten kapal Arsyad Dahlan (41), La Baa (32), Riswanto Hayano (27), Edi Lawalopo (53) dan Syarizal Kastamiran (29).

Baca Juga: 5 Nelayan Indonesia Kembali Diculik, Mahfud MD: Abu Sayyaf Belum Mati-mati

Semuanya disebut sebagai orang Indonesia yang bekerja di perusahaan perikanan yang berbasis di Sandakan, Malaysia.

Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri pun telah mengimbau awak kapal WNI untuk sementara tidak melaut di Perairan Sabah, Malaysia. Imbauan itu disampaikan guna meminimalisir terjadinya kembali peristiwa penculikan.

"Untuk mencegah terulangnya kasus penculikan, Pemerintah RI melalui Perwakilan RI di Kota Kinabalu dan Tawau mengimbau awak kapal WNI untuk tidak melaut karena situasi keamanan di perairan Sabah yang belum terjamin," tulis Kementerian Luar Negeri sebgaimana dikutip suara.com dari situs kemlu.go.id, pada Selasa (21/1/2020).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI