Suara.com - Otoritas China menutup Kota Wuhan, China setelah virus corona menyebar luas dari kota tersebut. Kini kota berpenduduk 11 juta jiwa itu seperti kota berhantu.
Dialihbahasakan dari Channel New Asia, Sabtu (25/1/2020), seluruh sudut Kota Wuhan tampak tak ada aktivitas. Jalanan kota tampak sepi, toko-toko tutup.
Sejumlah apotek yang menyediakan bebagai kebutuhan medis mulai kehabisan persediaan. Rumah sakit di kota itu juga dibanjiri oleh warga kota yang gelisah dengan penyebaran virus corona.
Seluruh penerbangan dari dan menuju ke Kota Wuhan dibatalkan. Moda transportasi umum lainnya seperti bis, kereta api dan kapal feri juga ditutup untuk mencegah warga bepergian keluar atau masuk ke Kota Wuhan.
Baca Juga: Video Korban Berjatuhan di Jalan Diduga Terjangkit Virus Corona
Tol Kota Wuhan ditutup dan dipasangi penghalang jalan untuk menutup akses jalan tol.
Ben Kavanagh, seorang guru dari Kildare yang tinggal di Kota Wuhan mengaku sudah tiga hari terakhir ia tidak keluar dari rumahnya. Kavanagh yang sedang mengambil libur kerja selama perayaan Imlek akan keluar dari rumah hanya untuk membeli makanan.
Saat keluar dari rumah, ia akan mengenakan masker operasi untuk menutupi mulut dan hidungnya. Selain itu ia juga mengenakan kacamata renang untuk melindungi matanya agar tak terpapas virus.
"Anda diizinkan keluar, tetapi ada banyak desas-desus dan orang-orang khawatir, lebih baik tidak melakukannya. Ini hampir seperti kota hantu," kata Kavanagh kepada Radio RTE seperti dikutip Mirror.
Ia juga mengeluhkan harga kebutuhan pokok mulai merangkak naik di tengah kepanikan warga Kota Wuhan. Harga beberapa barang di supermarket seperti seledri naik hingga tiga kali lipat.
Baca Juga: Ramai Muhammadiyah Haramkan Rokok Elektrik, Pakar UGM Ungkap Bahayanya
"Saya tidak tahu apa yang bisa diharapkan," ungkapnya.