Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kepada semua jajarannya untuk berhati-hati dalam membuat pernyataan di publik.
Pernyataan itu disampaikan Jokowi merespons soal kesimpangsiuran informasi Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly soal keberadaan Caleg PDIP Harun Masiku yang menjadi buronan KPK terkait suap kepada eks Komisioner KPU, Wahyu Setiawan.
"Saya hanya ingin, saya hanya pesan, titip kepada semua menteri semua pejabat kalau membuat statement itu hati-hati," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (24/1/2020).
Diketahi, Yasonna sempat memberikan informasi bahwa Harun Masiku masih berada di Singapura bersamaan dengan tindakan KPK meringkus Wahyu Setiawan pada 6 Januari 2020 lalu.
Baca Juga: Dinilai Cacat Moral, Jokowi Didesak Evaluasi Kerja Menkumham Yasonna Laoly
Padahal Direktur Jenderal Imigrasi Ronny F Sompie membenarkan bahwa Harun sudah pulang ke Indonesia sejak tanggal 7 Januari 2022 lalu.
Terkait hal itu, Jokowi berpesan kepada para menterinya untuk berhati-hati dalam memberikan informasi kepada masyarakat.
"Terutama yang berkaitan dengan angka-angka, terutama yang berkaitan dengan data, terutama yang berkaitan dengan informasi. Hati-hati," ucap dia.
Jokowi menegaskan agar informasi yang didapat tidak langsung diterima, namun dilakukan pengecekan kembali.
"Jangan sampai informasi dari bawah langsung diterima tanpa kroscek terlebih dulu," kata Jokowi.
Baca Juga: FPI, GNPF Ulama dan PA 212 Lewat Press Release Minta Yasonna Laoly Mundur
Namun, Jokowi mengaku tak mengetahui saat ditanya awak medaia perihal adanya perbedaan pendapat antara Yasonna dan Ronny soal posisi Harun.
Jokowi hanya menyampaikan agar jajarannya tidak lagi salah memberikan informasi apalagi yang berkaitan dengan kasus hukum.
"Saya tidak tahu. tapi yang jelas untuk semuanya harus hati-hati dalam membuat pernyataan. apalagi yang berkaitan dengan hukum, hati-hati," katanya.