Suara.com - Pihak Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso tengah menangani satu pasien yang dicurigai atau suspect virus corona baru. Pasien itu saat ini dirawat di ruang isolasi RSPI.
Ketua Pokja infeksi emerging RSPI, Pompini Agustina mengatakan pihaknya merawat pasien yang tidak disebutkan identitasnya ini sebagai bentuk kewaspadaan. Pasalnya, kondisi pasien disebutnya sesuai dengan kriteria orang yang terjangkit virus itu.
"Kenapa harus masuk (ruang) isolasi? Itu adalah satu bentuk kewaspadaan," ujar Pompini di RSIP Sulianti Saroso, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (24/1/2020).
Selama diisolasi, pasien tidak boleh melakukan kontak langsung dengan keluarga. Meski demikian, pihak keluarga diperbolehkan berkomunokasi melalui layar yang disediakan pihak RSPI.
Baca Juga: 2 Bandara di Indonesia Ini Dijaga Ketat dari Penyebaran Virus Corona
"Prinsip isolasi ketat atau kewaspadaan adalah keluarga bisa komunikasi, bisa berbicara menggunakan alat bantu komunikasi tapi tidak kontak dengan pasien," jelasnya.
Sementara itu, pihaknya masih mencari tahu penyebab dari penyakit ini agar bisa melakukan pengobatan. Nantinya yang bisa masuk ke ruangan dan kontak langsung dengan pasien hanya tim medis RSPI.
"Hanya petugas yang menggunakan peralatan. Ketika pasien sakit yang dilakukan adalah asesmen juga kepada keluarga," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan China Li Bin mengatakan ada lebih dari 2.200 orang yang terindikasi melakukan kontak dengan pasien. Lebih dari 700 sudah dinyatakan sehat dan tidak terinfeksi, sementara sisanya masih menjalani pemantauan.
"Kami melihat adanya kemungkinan virus bermutasi dan menyebar lebih jauh," ujar Li Bin, sembari mengatakan risiko penularan meningkat jelang Tahun Baru Imlek.
Baca Juga: Heboh Virus Corona, Pemerintah Larang Maskapai Terbang ke Wuhan China
Gejala virus corona yang menyebabkan pneumonia ini antara lain demam, batuk, dan kesulitan bernapas.