Asal Usul Lagu Tahun Baru Imlek Gong Xi Gong Xi, Ada Sejarah Kelam

Jum'at, 24 Januari 2020 | 14:04 WIB
Asal Usul Lagu Tahun Baru Imlek Gong Xi Gong Xi, Ada Sejarah Kelam
Ilustrasi perayaan Imlek. (Suara.com/Adam Iyasa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gong Xi Gong Xi merupakan lagu paling populer yang sering dinyanyikan saat perayaan Tahun Baru Cina atau Imlek. Namun berdasarkan sejarahnya, lagu ini memiliki asal usul cerita yang kelam.

Tujuan awal lagu ini diciptakan juga bukan untuk memeriahkan Tahun Baru Cina.

Disadur dari laman berita Malaysia, Says.com, Jumat (24/1/2020) lagu Gong Xi Gong Xi diciptakan oleh komposer bernama Chen Gexin.

Lagu ini untuk merayakan kemenangan dan pembebasan Tiongkok setelah kekalahan Jepang pada akhir Perang Dunia II tahun 1945.

Baca Juga: Laba Bersih Bank Mandiri di Kuartal IV 2019 Naik 9,9 Persen

Chen Gexin merupakan penduduk asli Shanghai dan salah satu penulis lagu serta komposer yang paling berhasil pada saat itu.

Meskipun lagu itu sekarang digunakan untuk perayaan Tahun Baru Cina, versi aslinya membawa sentimen kesedihan dan kebahagiaan yang rumit.

Menurut laporan The Star, Sabtu (28/1/2017), sang komposer sempat ditahan selama tiga bulan oleh penjajah Jepang karena menulis lagu-lagu patriotik selama perang.

Beberapa percaya bahwa kekejaman perang mungkin memiliki dampak yang mendalam pada Chen dan mempengaruhi karya musiknya.

Ini mungkin juga menjelaskan mengapa Gong Xi Gong Xi ditulis dalam kunci minor, yang biasanya digunakan untuk memproyeksikan kesedihan dan kemurungan dalam karya musik.

Baca Juga: Kapolri Perintahkan Seluruh Kapolda Bentuk Satgas Pengamanan Imlek

Chen menciptakan lagu "Gong Xi Gong Xi" untuk merayakan tahun baru pertama pada bulan setelah kemenangan dan sebagai peringatan bagi para prajurit dan orang-orang yang tewas dalam Perang Dunia II.

Bagi Tiongkok, perang ini merupakan sejarah kelam. Perang antara Tiongkok dan Jepang (7 Juli 1937 hingga 9 September 1945) adalah perang Asia terbesar di abad ke-20 yang menewaskan 15 hingga 20 juta orang di Cina.

Tentara Jepang menyiksa dan membunuh hingga 300 ribu warga sipil dan tentara di Nanjing, yang saat itu menjadi ibu kota Cina. Peristiwa ini dikenal dengan istilah Pembantaian Nanking.

Says.com menyebut bahwa dalam Pembantaian Nanking Angkatan Darat Kekaisaran Jepang menggunakan beberapa metode penyiksaan dan pembunuhan.

Mulai dari mutilasi, mengebiri, memenggal kepala, memerkosa, membakar hingga menenggelamkan para korban.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI