Jadi Tradisi Wajib saat Imlek, Ini Sejarah dan Makna Kue Keranjang

Jum'at, 24 Januari 2020 | 14:00 WIB
Jadi Tradisi Wajib saat Imlek, Ini Sejarah dan Makna Kue Keranjang
Kue Keranjang Legendaris Ibu Sulistyowati di Jogja (Guideku.com/Amertiya)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kemeriahan Imlek yang dimulai pada Sabtu (25/1/2020) sudah terasa di sejumlah sudut kota. Serangkaian tradisi telah dilakukan masyarakat etnis Tionghoa untuk menyambut pergantian Tahun Baru China.

Salah satunya dengan menyiapkan hidangan cirikhas Imlek yakni kue keranjang. Makanan manis nan kenyal ini memiliki nama Mandarin Nian Gao.

Lantas bagaimana dengan sejarah dan makna kue keranjang?

Kue keranjang nyatanya sudah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan China, ribuan tahun lalu.

Baca Juga: Pemain Persebaya Akui Program Latihan Aji Santoso Bikin Fisik Meningkat

Dialihbahasakan dari China Highlight, Jumat (24/1/2020), kue keranjang telah menyelamatkan orang dari kelaparan.

Pada musim semi dan musim gugur (711-481 SM), China terbagi menjadi beberapa kerajaan. Saat itu rakyat menderita akibat peperangan.

Raja Suzhou, ibu kota Kerajaan Wu kemudian membangun dinding yang kuat demi melindungi rakyatnya, lalu mengadakan pesta jamuan untuk usulannya tersebut.

Namun, ide yang dicetuskan menuai kekhawatiran Perdana Menteri Wu Zixu. Ia mengatakan, "Tembok yang kuat memang perlindungan yang baik, tetapi musuh telah mengepung kerajaan. Tembok itu merupakan penghalang keras bagi diri sendiri".

Ia lantas menyarankan untuk menggali lubang di bawah dinding saat musuh menyerang.

Baca Juga: Laba Bersih Bank Mandiri di Kuartal IV 2019 Naik 9,9 Persen

Selang beberapa tahun kemudian, Wu Zixu meninggal dunia. Apes, omongannya menjadi kenyataan karena rakyat banyak yang mati kelaparan.

Akhirnya, para prajurit mengikuti nasihat Wu Zixu. Mereka menemukan tembok di bagian bawah dinding, berisi batu bata yang terbuat dari tepung beras ketan.

Makanan ini berhasil menyelamatkan rakyat dari kelaparan. Hingga setiap tahunnya, warga Tiongkok membuat Nian Gao untuk menghormati Wu Zixu.

Kue keranjang itu pun menjadi makanan wajib yang disuguhkan saat Imlek. Masyarakat Tionghoa percaya, kue keranjang mendatangkan keberuntungan.

Kue keranjang menjadi simbol jabatan yang lebih tinggi, anak-anak yang tumbuh dengan baik, pendapatan naik dan menjanjikan tahun yang lebih baik dari sebelumnya.

Di balik bentuknya seperti lingkaran, kue keranjang juga mengandung makna kekeluargaan yang erat dan tak terpisahkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI