Suara.com - Virus corona atau penyakit dengan nama resmi novel coronavirus (2019-nCoV) ini tengah menjadi ancaman di berbagai negara. Wabah yang berasal dari China telah menyebar ke negara-negara lainnya di luar benua Asia.
Sejumlah penelitian terus dilakukan untuk menemukan vaksin dan cara menyembuhan virus mematikan ini. Beberapa fakta baru telah diungkapkan para ilmuwan. Termasuk penyebaran hingga diyakini bersumber dari kelelawar.
Berikut 5 fakta terbaru seputar virus corona yang dihimpun Suara.com pada Jumat (24/1/2020).
Baca Juga: FPI, GNPF Ulama dan PA 212 Lewat Press Release Minta Yasonna Laoly Mundur
Virus corona memiliki gejala serius dan potensi penularan tinggi. Penyakit ini menyerang pernapasan dan menyebabkan paru-paru tidak bekerja dengan normal.
Dilaporkan The Sun, Kamis (23/1/2020), sejalanya meliputi pilek, sakit kepala, batuk dan demam, sesak napas, kedinginan dan sakit tubuh.
Dalam kebanyakan kasus, kalian tidak akan tahu apakah menderita virus corona atau pilek biasa, seperti rhinovirus.
Tetapi jika infeksi virus corona sampai ke saluran pernapasan bagian bawah (tenggorokan dan paru-paru), itu dapat menyebabkan pneumonia, terutama pada orang lanjut usia, orang dengan penyakit jantung, atau orang dengan sistem kekebalan yang lemah.
2. Penyebaran dan kasus kematian
Baca Juga: Naga Kenang Perjalanan Karier Bareng Lyla Usai Resmi Mundur Jadi Vokalis
Virus corona menyebar melalui udara bebas seperti flu. Lebih dari 600 orang telah terinfeksi dan sebanyak 17 orang di China meninggal karena virus ini.
Virus yang ditemukan di Wuhan, China ini telah menyebar ke Thailand, Taiwan, Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Pakar Inggris meyakini virus itu sudah ada di Inggris.
Kekinian, kasus virus Corona pertama teridentifikasi di Singapura yang diderita oleh lelaki China berusia 66 tahun, warga Wuhan, yang tiba di Singapura pada Senin, 20 Januari lalu.
3. Diklaim berasal dari kelelawar
Penularan utama virus corona baru terjadi di daerah pasar ikan di Wuhan, Provinsi Hubei, China bagian Tengah dan diduga berasal dari hewan yang terinfeksi.
Kantor berita resmi China, Xinhua, melaporkan, Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan virus ini dapat menular antar-manusia dan tidak hanya dari hewan ke manusia.
Dalam sebuah pernyataan, para peneliti mengatakan, "Host alami virus corona Wuhan kemungkinan adalah kelelawar. Tetapi antara kelelawar dan manusia mungkin ada perantara yang tidak diketahui".
Para ilmuwan di Universitas Peking juga mengklaim bahwa virus corona ditularkan ke manusia dari kelelawar melalui ular, yang dijual di Pasar Seafood Huanan di pusat Wuhan.
Setelah menganalisis gen dari strain 2019-nCoV, para peneliti menemukan bahwa ular rentan terhadap jenis virus ini. Artinya, ular kemungkinan menyediakan "cadangan" bagi strain virus untuk tumbuh lebih kuat dan bereplikasi.
Dalam Journal of Medical Virology, para penulis juga mengatakan, "Hasil yang dari analisis evolusi yang kami lakukan menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa ular adalah reservoir hewan satwa liar yang paling mungkin untuk 2019-nCoV".
4. Mirip dengan SARS
Virus corona ini mirip dengan SARS dan Ebola yang juga diyakini berasal dari mamalia terbang.
Penelitian kerjasama antara Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, People's Liberation Army (PLA) dan Institut Pasteur Shanghai menemukan virus ini memiliki "ikatan kuat yang mengikat" dengan protein manusia yang disebut ACE2.
Para peneliti mengatakan bahwa protein pengikat ini memiliki kemiripan yang tinggi dengan virus SARS yang membunuh hampir 800 orang dan menginfeksi 8.000 orang di seluruh dunia pada tahun 2002-2003.
5. Belum ada vaksin
Hingga saat ini belum ada vaksin untuk virus corona. Para ilmuwan masih berjuang untuk menghasilkan vaksin yang diperkirakan bisa memakan waktu setidaknya satu tahun.
Pemerintah China telah melaporkan kasus virus corona ini kepada WHO pada akhir Desember 2019 lalu. Saat jumlah penderitanya meningkat, China berusaha keras menahan virus itu dengan mengunci kota Wuhan.
Warga di Huanggang, kota terdekat dari Wuhan juga telah diberitahu untuk tidak meninggalkan kota kecuali dalam keadaan darurat.
Petugas melakukan pemeriksaan ketat di bandara di kota-kota lain yang memiliki penerbangan langsung ke Wuhan. Suhu tubuh penumpang yang datang dari China telah dipantau dengan ketat.