Dikaitkan Virus Corona, Video Wanita Makan Sup Kelelawar Jadi Viral

Jum'at, 24 Januari 2020 | 08:37 WIB
Dikaitkan Virus Corona, Video Wanita Makan Sup Kelelawar Jadi Viral
Video wanita makan sup kelelawar viral dan dikaitkan dengan virus corona (Douyin / 77maggie77)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Terungkap bahwa virus ini memiliki "ikatan kuat yang mengikat" dengan protein manusia yang disebut ACE2. Para peneliti mengatakan bahwa protein pengikat ini memiliki kemiripan yang tinggi dengan virus SARS.

Dalam sebuah pernyataan, para peneliti mengatakan, "Host alami coronavirus Wuhan kemungkinan adalah kelelawar. Tetapi antara kelelawar dan manusia mungkin ada perantara yang tidak diketahui".

Para ilmuwan di Universitas Peking juga mengklaim bahwa virus corona ditularkan ke manusia dari kelelawar melalui ular, yang dijual di pasar terbuka di Wuhan.

Mereka mengatakan bahwa strain 2019-nCoV (nama resmi novel coronavirus) terdiri dari kombinasi yang mempengaruhi kelelawar dan virus lain yang tidak diketahui.

Baca Juga: Waduh, Lesti Kejora Terang-terangan Bilang Kagum ke Cowok Ini

Sup kelelawar jadi viral karena dikaitkan dengan virus corona (twitter)
Sup kelelawar jadi viral karena dikaitkan dengan virus corona (twitter)

Peneliti percaya bahwa materi genetik gabungan dari keduanya mengambil protein yang memungkinkan virus mengikat sel inang tertentu, termasuk manusia.

Setelah menganalisis gen dari strain, para peneliti menemukan bahwa ular rentan terhadap jenis virus ini. Artinya, ular kemungkinan menyediakan "cadangan" bagi strain virus untuk tumbuh lebih kuat dan bereplikasi.

Ular banyak dijual di Pasar Seafood Huanan di pusat Wuhan dan mungkin telah melompat ke hewan lain sebelum berpindah ke manusia, kata mereka. Penelitian lain memperkuat semakin penemuan tersebut.

Dalam Journal of Medical Virology, para penulis mengatakan, "Hasil yang dari analisis evolusi yang kami lakukan menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa ular adalah reservoir hewan satwa liar yang paling mungkin untuk 2019-nCoV".

Untuk diketahui, pemerintah China telah melaporkan adanya kasus virus corona yang mirip pneumonia di Kota Wuhan, China, kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada akhir Desember 2019 lalu.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Anjlok Dipicu Perlambatan Ekonomi Global

Dalam waktu kurang dari satu bulan, tepatnya pada Kamis (23/1/2020), orang yang terinfeksi virus corona telah mencapai 550 kasus. Sebanyak 17 orang telah dinyatakan meninggal dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI