Suara.com - Kantor Staf Presiden (KSP) siap mengawal pelaksanaan program prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Pemerintahan di periode kedua Jokowi baru saja melewati bulan ke tiga.
"Anda semua harus memberi kontribusi pada masyarakat dengan latar belakang pendidikan, organisasi, dan pengalaman yang dimiliki," kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di depan tenaga profesional KSP di Bina Graha, Komplek Istana, Kamis (23/1/2020).
Moeldoko kemudian meminta seluruh tenaga profesional KSP bekerja efektif dan terukur dalam mengawal program prioritas nasional. Saat ini Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2020 sudah diputuskan.
Kementerian di Kabinet Kerja sudah menyelesaikan cetak biru program kerja mereka. KSP sendiri mendapat tugas menjadi delivery assurance unit dan de-bottlenecking dalam pelaksanaan program prioritas nasional. Guna melaksanakan tugas tersebut KSP harus didukung tenaga profesional yang berkualitas.
Baca Juga: Bertemu PM Hungaria, Jokowi Bahas Proyek Air Bersih hingga Sepak Bola
Ketua Tim Kerja Pengelolaan Sumber Daya Manusia (Tim SDM) KSP Laksamana Madya TNI (Purn) Ir. Leonardi menambahkan, saat ini dari 150 posisi, sudah terisi sekitar 85 persen. Mereka terpilih melalui seleksi ketat dari hampir 2.000 pelamar.
Mereka berasal dari tokoh masyarakat, tokoh agama, profesional, PNS, swasta, purnawirawan, partai politik, maupun relawan untuk mengisi posisi tersebut.
Mereka dipilih sebagai tenaga ahli karena memiliki kapasitas di bidang pendidikan, hukum, ekonomi, pertahanan, maritim, pengembangan talenta nasional, kesehatan, dan kepakaran di bidang lain.
Leonardi menjamin sistem penerimaan berlangsung ketat dan dilakukan secara profesional tanpa ada campur tangan dari pihak mana pun.
"Semua diputuskan oleh tim SDM, bahkan Pak Moeldoko sekalipun tidak intervensi dalam proses ini," kata Leonardi yang juga menjabat sebagai Staf Khusus di KSP.
Baca Juga: Resmikan Runway 3 Bandara Soetta, Jokowi: Kami Harapkan Semua Layanan Baik
Tujuannya agar dapat memperoleh anak bangsa terbaik yang dapat memastikan program pemerintah dirasakan oleh masyarakat. Setiap calon tenaga ahli profesional harus melewati serangkaian seleksi mulai dari seleksi administrasi, tes tertulis, hingga wawancara.
Proses seleksi ini dilakukan untuk memastikan siapapun yang bekerja di KSP merupakan orang-orang yang memiliki integritas dan kompetensi cemerlang. Sebab, meskipun mereka sudah diterima namun tetap diwajibkan menandatangani pakta integritas. Isinya antara lain menyebut “Menghindarkan segala bentuk benturan kepentingan (conflict of interest) dalam pelaksanaan tugas”.
Selain itu juga “Berperan secara proaktif dalam mencegah dan memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme, serta tidak melibatkan diri dalam perbuatan tercela”. Isi pakta integritas juga menyebut “Tidak meminta dan/atau menerima pemberian (gratifikasi) secara langsung atau tidak langsung terkait jabatan atau pekerjaan, yang tidak sesuai dengan ketentuan berlaku”.
"Aturan main dan seleksi ketat juga berlaku bagi peserta program magang di KSP," kata Leonardi.
Lebih lanjut, saat ini ada beberapa orang mengikuti program magang di KSP. Mereka selain harus memiliki prestasi akademik memuaskan, juga harus memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan. Selama mengikuti program magang, KSP tidak memberikan honor atau gaji maupun insentif dalam bentuk apapun.
Leonardi mencontohkan saat ini Joanina, putri Moeldoko juga sedang menjalani program magang di KSP setelah lulus seleksi. Joanina sudah merampungkan studi S2 nya di Amerika Serikat.
Dia memiliki potensi akademis dan pengalaman profesional yang mumpuni di bidang pengembangan Usaha Mandiri Kecil dan Menengah (UMKM). Leonardi yakin, kemampuan Joanina dapat mendukung kinerja KSP.
"Saya pastikan Joanina sebagai tenaga magang dan bukan tenaga ahli profesional di KSP. Jadi dia juga tidak menerima fasilitas apapun termasuk honor maupun gaji," kata Leonardi.