Ketika Kriminalitas di Priok Tak Seperti yang Dibayangkan Sang Menteri

Kamis, 23 Januari 2020 | 17:55 WIB
Ketika Kriminalitas di Priok Tak Seperti yang Dibayangkan Sang Menteri
Warga Tanjung Priok melakukan aksi di depan gedung Kementerian Hukum dan HAM, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (22/01). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Pak Menteri mungkin sudah lama tidak berkunjung ke Priok sehingga kurang bisa membandingkan wajah Priok di masa lalu dengan masa kini,” kata Sahroni di Jakarta, Sabtu (18/1/2020).

Sahroni mengemukakan, sinergi antar elemen masyarakat secara nyata telah mampu menekan angka kejahatan di Tanjung Priok secara khusus, maupun Jakarta Utara secara umum. 

Pernyataan Sahroni tersebut mengacu pada data kriminalitas yang dihimpun Polres Metro Jakarta Utara selama beberapa tahun terakhir. Hasilnya, terjadi konsistensi penurunan angka kriminalitas di beberapa tahun terakhir.

Data terbaru, Polres Metro Jakarta Utara menangani 1.695 kasus tindak pidana di sepanjang 2019, menurun tujuh persen dibanding tahun 2018 sebanyak 1.735 kasus.

Baca Juga: Minta Maaf, Crazy Rich Tanjung Priok: Masalah Yasonna Sudah Selesai

“Sebagai Menkumham seharusnya Pak Yasonna memegang data identitas pelaku kriminal di lingkungan kerjanya (lapas dan rutan). Kalau beliau sedikit jeli maka akan ditemukan menurunnya pelaku kriminal yang berasal dari Priok di rutan dan lapas beliau, sejalan dengan penanganan kejahatan di kepolisian yang menurun,” kata dia.

Senada dengan data tersebut, data BPS terkait indeks Kerawanan keamanan dan ketertiban wilayah DKI Jakarta 2019, juga ikut membalikan asumsi Yasonna Laoly yang membandingkan kriminalitas di Tanjung Priok dan Menteng. Dari data tersebut terungkap bahwa tingkat kriminalitas di Kelurahan Tanjung Priok pada 2019 lebih rendah dibanding Menteng.

Tingkat kriminalitas di Tanjung Priok sepanjang 2019 berada di angka 12,83 persen, presentase tersebut berbanding terbalik dengan wilayah Menteng dengan angka 15,58 persen. 

"Mengutip data BPS, berarti Priok lebih aman dibanding Menteng. Mau kita pungkiri data BPS?” ucapnya.

Semakin kondusifnya Tanjung Priok dari sisi kriminalitas, menurut Sahroni, menciptakan geliat pertumbuhan ekonomi yang signifikan pula. Pelaku usaha kata Sahroni semakin berani berinvestasi.

Baca Juga: Menkumham Yasonna Laoly Minta Maaf ke Warga Tanjung Priok

Salah satu sektor yang mewakili geliat perekonomian tersebut menurutnya adalah di sektor properti. Kecamatan Tanjung Priok saat ini memiliki tujuh komplek apartemen dan 18 kawasan elite, hanya kalah dari Kecamatan Kelapa Gading yang memiliki 10 kompleks apartemen dan 45 kawasan elite, Kecamatan Penjaringan memiliki 17 komplek Apartemen dan 61 kawasan elite.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI